JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Serangan Israel menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak pada Minggu (10/11/2024) di Lebanon dan Gaza utara yang terisolasi. Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, di desa Aalmat di utara Beirut yang merupakan kantong Hizbullah.
Tidak ada peringatan evakuasi dari Israel sebelum melakukan serangan. Militer Israel mengatakan bahwa serangan itu mengenai tempat Hizbullah yang digunakan untuk menyimpan senjata.
Hizbullah mulai menembakkan roket, pesawat nirawak, dan rudal ke Israel setelah perang meletus di Gaza, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dan Hamas. Israel membalas, dan serangkaian eskalasi telah meletuskan perang habis-habisan.
Menurut Dr. Fadel Naim, direktur Rumah Sakit Al-Ahly di Kota Gaza Di Gaza utara, serangan Israel terhadap rumah yang menampung orang-orang terlantar di kamp pengungsi perkotaan Jabaliya menewaskan sedikitnya 17 orang. Sembilan orang di antara korban merupakan perempuan.
Baca Juga: Serangan di Beirut Lebanon Pasca Pemecatan Menhan Israel
Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan lokasi tempat militan beroperasi, namun mereka tidak dapat memberikan bukti dari klaim tersebut.
Serangan terpisah menghantam sebuah rumah di Kota Gaza, menewaskan Wael al-Khour, seorang menteri dalam pemerintahan Hamas, serta istri dan tiga anaknya.
Israel telah menyerang lebih dalam ke Lebanon sejak September, ketika menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sebagian besar komandan utamanya. Hizbullah telah memperluas serangan roketnya dari Israel utara ke Israel tengah. Menurut Kementerian Kesehatan, pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 3.100 orang di Lebanon dan lebih dari 70 orang di Israel.
Setelah serangan Israel di Aalmat, sekitar 40 kilometer di utara Beirut, legislator Raed Berro membantah bahwa ada personel atau aset Hizbullah di gedung yang terkena serangan.
"Semua orang dapat melihat, di depan kamera, bahwa yang ditarik dari bawah reruntuhan adalah wanita, anak-anak, dan orang tua yang tidak ada hubungannya dengan senjata atau gudang roket," kata Berro seperti dikutip dari The Associated Press.
Hassan Ghaddaf, yang tinggal di sebelah dan terluka ringan saat berjalan menuju balkonnya sambil minum kopi pagi. Ia mengatakan orang-orang yang mengungsi berada di dalam gedung tersebut.
Baca Juga: Qatar Mundur jadi Mediator Israel-Hamas, Masa Depan Gaza Makin Gelap
"Saya telah melihat mereka dan mengenal mereka beberapa hari yang lalu," kata Ghaddaf.
“Mereka damai. Sebaliknya, mereka memiliki seseorang dari Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon yang bekerja untuk negara, dan kami melihat pakaian dan perlengkapan mereka di antara reruntuhan," ujarnya.
Kantor berita negara SANA melaporkan, serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan perumahan di pinggiran kota Damaskus, Suriah. Sayyida Zeinab dan Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa tujuh warga sipil tewas dalam peristiwa ini.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.