MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un disebut mendapat USD25 juta atau setara Rp392 miliar per bulan atas pengiriman tentara Korea Utara ke Rusia.
Namun, sejumlah sumber mengatakan tentara Korea Utara itu bakal disia-siakan oleh Rusia dan cepat dihancurkan.
Kim Jong-un dilaporkan telah mengirimkan 12.000 pasukan khusus Korea Utara ke medan perang Rusia-Ukraina bulan lalu.
Baca Juga: Indonesia-China Resmikan Kesepakatan Blue Economy, Apa Saja Bentuk Kerja Samanya?
Dikutip dari New York Post, sumber terkait masalah tersebut mengatakan Kim Jong-un dibayar USD2.000 (Rp31 juta) sebulan untuk setiap pasukan khusus Utara yang dikenal sebagai Korps Badai oleh Rusia.
Namun menurut pakar Korea Utara, jenderal Rusia diyakini tak mampu memaksimalkan keberadaan pasukan khusus tersebut.
Halangan bahasa, perbedaan budaya dan keputusan menyamarkan tentara Korea Utara untuk terlihat seperti tentara Rusia dari Siberia kemungkinan berkontribusi atas apa yang dikatakan pejabat Amerika Serikat (AS) adanya jumlah signifikan tentara Korea Utara yang tewas dalam perang sejauh ini.
Ketimbang mengerahkan pasukan Korea Utara dalam unit tersendiri, pemimpin militer Rusia dilaporkan mencampurkan mereka ke dalam pasukan Moskow, yang hasilnya menjadi bencana.
Dalam satu kasus, tentara Rusia kebingungan dengan pasukan Korea Utara yang ditempatkan bersama mereka di medan perang ketika tak mentadari siapa mereka.
“Mereka disia-siakan,” ujar jurnalis dan pakar tentang Asia Gordon G Chang.
“Ini hal yang gila. Mereka terlalu bagus untuk dujadikan umpan Meriam, tapi itulah yang terjadi. Sungguh membingungkan bagaimana mereka dimanfaatkan,” tambahnya.
Baca Juga: Ukraina Mengaku Tak Takut Tentara Korea Utara Bantu Rusia: Mereka Akan Mati Sia-Sia
Menurut Chang, jika tentara Korea Utara tetap berada di unit tersendiri, mereka bisa sangat mematikan saat melawan Ukraina.
“Tapi, itu tak terjadi,” katanya.
Korps Badai, yang merupakan pasukan khusus, disebut sebagai yang paling terlatih dan juga yang kebutuhannya khususnya makanan paling terpenuhi, di setiap militer Korea Utara, yang negaranya tengah terancam kelaparan.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.