Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Korea Selatan Minta Maaf atas Kontroversi Ibu Negara, Tolak Usulan Penyidikan Khusus

Kompas.tv - 7 November 2024, 17:32 WIB
presiden-korea-selatan-minta-maaf-atas-kontroversi-ibu-negara-tolak-usulan-penyidikan-khusus
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membungkuk dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 7 November 2024. (Sumber: Kim Hong-Ji/Pool Photo via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

SEOUL, KOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Kamis (7/11/2024) meminta maaf kepada publik terkait berbagai kontroversi yang melibatkan istrinya, Ibu Negara Kim Keon Hee. 

Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Yoon juga menolak usulan dari partai oposisi untuk menyelidiki dugaan terhadap Kim melalui pembentukan tim penyidik khusus.

"Saya percaya bahwa peran seorang presiden bukanlah membuat alasan. Semua ini adalah akibat dari kekurangan saya sendiri dan kurangnya kebijaksanaan," kata Yoon dikutip dari Anadolu.

Ia menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada publik atas kegaduhan yang terjadi dengan membungkukkan pula badannya.

Kim Keon Hee belakangan ini mendapat sorotan tajam setelah dilaporkan terlibat dalam beberapa kontroversi.

Kontroversi tersebut di antaranya, menerima tas mewah secara tidak sah, dugaan keterlibatan dalam manipulasi saham, serta pengaruhnya dalam penentuan calon partai berkuasa, People Power Party (PPP), menjelang pemilu umum pada April lalu.

Baca Juga: Korea Utara Tuduh Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Bakal Picu Perang Nuklir, Ini Sebabnya

Tuduhan manipulasi saham melibatkan perusahaan Deutsch Motors Inc., distributor BMW di Korea Selatan, di mana Kim diduga memanipulasi saham melalui akun-akun investasinya. 

Namun, jaksa memutuskan untuk tidak mendakwanya, dengan alasan bahwa Kim tidak mengetahui bahwa akunnya digunakan untuk kegiatan tersebut.

“Seharusnya ia lebih berhati-hati, dan kenyataan bahwa ia telah menimbulkan kekhawatiran bagi publik adalah hal yang jelas salah,” ujar Yoon dalam pernyataannya. 

Meski demikian, Yoon dengan tegas menolak usulan undang-undang dari oposisi untuk membentuk penyelidikan khusus, menyebutnya sebagai tindakan yang "tidak konstitusional" dan "bermotif politik."

Menurut Yoon, langkah tersebut hanya akan memperburuk situasi politik dan menimbulkan ketegangan yang tidak perlu. 

Meski kontroversi ini terus berlanjut, Yoon tidak menyinggung isu-isu penting lainnya, seperti hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara, yang telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. 

Baca Juga: Militer Korea Selatan: Korea Utara Siap Uji Coba Nuklir dan Rudal Balistik Antarbenua


 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x