KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia mencari dukungan dari negara-negara Arab untuk mendepak Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena berulangkali melanggar hukum internasional.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim rencananya akan bertemu pemimpin negara-negara Arab untuk membahas proposal tersebut pekan depan.
Hal tersebut disampaikan Anwar Ibrahim saat pertemuan dengan parlemen Malaysia pada Senin (4/11/2024).
Anwar Ibrahim menegaskan, Malaysia berdiri bersama bangsa Palestina dan mengecam "terorisme, kekejaman, dan genosida" Israel.
Baca Juga: Pejabat UNRWA Minta Anggota PBB Intervensi Kebijakan Israel: Dua Juta Penduduk Gaza Butuh Kami
"Kami juga mempelajari (proposal) setelah pelanggaran-pelanggaran hukum, prinsip, dan kebijakan PBB, agar Israel dikeluarkan dari keanggotaan PBB," kata Anwar Ibrahim dikutip South China Morning Post, Senin (4/11).
Proposal tersebut akan dibawa Anwar Ibrahim ke KTT darurat Liga Arab yang akan berlangsung di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (11/11) pekan depan.
Piagam PBB diketahui mengatur sebuah negara hanya bisa dikeluarkan jika terbukti secara persisten melanggar hukum internasional dan mandat PBB.
Namun, didepaknya negara anggota memerlukan persetujuan Dewan Keamanan PBB yang dibayangi hak veto sekutu nomor wahid Israel, Amerika Serikat (AS).
Anwar Ibrahim pun mengaku akan membahas sikap bersama untuk menindak kebijakan Israel melarang lembaga PBB yang menaungi pengungsi Palestina, UNRWA.
PM Malaysia itu juga hendak memabahas sejumlah tuntutan bersama Liga Arab.
Di antaranya gencatan senjata segera untuk mengirimkan bantuan pangan dan kebutuhan pokok ke Jalur Gaza, serta membentuk Komite Khusus PBB tentang Apartheid Israel.
Anwar Ibrahim menegaskan "negara Muslim dan Arab" perlu bersatu untuk menghadirkan tuntutan ke PBB terkait Israel.
"Kami juga akan membahas pengembangan sebuah rencana aksi dan mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk mencapai berdirinya negara Palestina merdeka dalam kurun waktu yang jelas dan masuk akal," kata Anwar Ibrahim.
Baca Juga: Warga Palestina dan Lebanon Soal Pilpres AS: Trump Sumber Bencana, Demokrat Jualan Omong Kosong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.