JENEWA, KOMPAS.TV – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengutuk keras pembunuhan jurnalis yang meningkat sejak perang Gaza kembali meletus.
Guterres menyebut tindakan ini sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima".
Ia pun menyerukan perlindungan bagi jurnalis di wilayah konflik, khususnya di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Pernyataan ini disampaikan dalam pidato yang dibacakan pada pembukaan Seminar Media Internasional PBB untuk Perdamaian di Timur Tengah 2024 di Jenewa, Jumat (1/11/2024).
Seminar tersebut berlangsung di tengah situasi sulit akibat perang di Gaza yang genap setahun berlangsung bulan lalu.
"Pada saat yang sama, situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, terus memburuk dengan operasi militer Israel, pembangunan permukiman, meningkatnya serangan pemukim yang secara progresif melemahkan kemungkinan solusi dua negara," kata Guterres dikutip dari Anadolu.
“Jurnalis di Gaza telah terbunuh dalam jumlah yang belum pernah terjadi dalam konflik mana pun," ujarnya.
Guterres juga menyayangkan adanya larangan yang diberlakukan terhadap jurnalis internasional untuk masuk ke Gaza.
Ia menilai, kebijakan ini semakin “membungkam kebenaran” tentang apa yang sebenarnya terjadi di wilayah tersebut.
"Ini tidak dapat diterima," tegasnya.
Baca Juga: PBB Khawatirkan Dugaan Pengiriman Personel Militer Korea Utara ke Rusia
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.