SEOUL, KOMPAS.TV - Sebagian besar dari ribuan tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia untuk membantu perang diperkirakan masih berusia muda.
Pengamat pun memperkirakan pasukan Korea Utara akan kalah di Ukraina karena kurangnya pengalaman dan tidak familiar dengan medan.
Mereka menyebut tentara-tentara Kim Jong-un telah mulai dikerahkan ke medan perang. Militer Rusia diduga akan mengirim pasukan Korea Utara ke medan perang paling brutal di Ukraina.
Baca Juga: Khawatir Ada Operasi Pembunuhan Kim Jon-un, Korea Utara Disebut Perketat Keamanan Presiden
Lee Wong-gil, pembelot Korea Utara yang pernah bertugas di pasukan khusus Storm Corps, pasukan yang turut dikirim ke Rusia, menyebut tentara muda Kim Jong-un akan menanggap kesempatan berperang untuk Rusia sebagai kebanggaan.
"Mereka terlalu muda untuk mengerti apa artinya ini. Mereka sekadar menganggap dipilih untuk diterjunkan ke Rusia di antara sekian banyak tentara Korea Utara adalah sebuah kehormatan," kata Lee, seperti dilansir Associated Press, Rabu (30/10/2024).
"Namun, saya kira kebanyakan dari mereka tidak akan pulang dalam kondisi hidup."
Sebagian besar tentara muda Korea Utara diperkirakan menanggap tugas ke Rusia sebagai kehormatan sekaligus kesempatan mendapatkan banyak uang.
Tentara Korea Utara juga berpeluang dapat perlakuan khusus dari rezim Kim Jong-un untuk keluarga mereka saat bepergian ke luar negeri.
Meskipun demikian, jika sebagian besar tentara Korea Utara terbunuh di Ukraina, pakar menyebutnya akan menjadi kerugian politis bagi Kim Jong-un.
Baca Juga: Laporan Intelijen Korea Selatan: Pasukan Korea Utara Diduga Telah Dikerahkan ke Garis Depan Rusia
Mantan tentara Korea Utara sekaligus kepala lembaga World Institute for North Korean Studies, Ahn Chan-il, menyebut Kim Jong-un sedang melakukan "perjudian besar" dengan mengirim ribuan tentara ke Rusia.
Ahn menilai kerja sama ini memberi kesempatan Kim Jong-un untuk mendapatkan mata uang asing dan dukungan keamanan dari Moskow.
"Kim Jong-un melakukan perjudian besar. Jika tidak timbul korban jiwa yang besar (dari pihak Korea Utara), dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya hingga tingkatan tertentu. Namun, semuanya akan berubah jika kebanyakan tentaranya terbunuh dalam pertempuran," kata Ahn.
Rezim Kim Jong-un diperkirakan telah mengirim sekitar 3.000 tentara ke Rusia untuk berperang di Ukraina. Intelijen Korea Selatan menyebut Pyongyang hendak mengirim hingga 10.000 pasukan per Desember 2024.
Pengiriman tentara Korea Utara ke Rusia dinilai sebagai eskalasi besar di tengah perang yang sudah berlangsung hampir tiga tahun. Pengiriman pasukan ini pun menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Seoul.
Korea Selatan khawatir Korea Utara akan meminta transfer teknologi persenjataan dari Rusia sebagai ganti pengiriman pasukan.
Baca Juga: Intelijen Korea Selatan Prediksi Kim Ju Ae Akan Jadi Penerus Kim Jong Un
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.