WASHINGTON, KOMPAS.TV - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bukan musuh paling berbahaya bagi negaranya.
Trump menegaskan bahwa musuh dari dalam AS menjadi yang paling berbahaya.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi tamu dari Podcast The Joe Rogan Experience yang ditayangkan Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Kekesalan Tentara Rusia terhadap Tentara Korea Utara Terungkap Berkat Sadapan Intelijen Ukraina
Pada acara tersebut, Trump mengungkapkan bahwa musuh politik domestiknya memberikan bahaya yang lebih besar ketimbang Kim Jong-un.
“Saya tak bermasalah dengan dirinya,” kata Trump dikutip dari Mirror.
“Saya mengatakan kami memiliki masalah lebih besar, yang menurut saya adalah musuh dari dalam,” tambahnya.
Trump pun mengatakan, penggunaan istilah tersebut membuat banyak orang menjadi gila.
“Kami memiliki musuh dari dalam, kami memiliki orang-orang yang benar-benar jahat, yang menurut saya sangat diinginkan untuk membuat negara ini gagal,” tuturnya.
Trump sendiri secara konsisten pada kampanyenya bahwa warga Aemrika yang melawannya adalah ancaman yang besaer bagi internasional.
Ia bahkan menyarankan menggunakan kekuatan federal, termasuk militer untuk melawan mereka.
Trump sendiri sempat menyiratkan sosok-sosok yang dimaksudnya sebagai bahaya untuk AS.
“Para orang sinting yang kami miliki, para Fasis, Marxis, Komunis, dan orang-orang yang sebenarnya sedang menjalankan negara ini,” kara Trump saat kampanye di Wisconsin di awal bulan ini.
“Orang-orang ini, musuh dari dalam, lebih berbahaya dari Rusia, China dan orang-orang lainnya,” kata Trump.
Baca Juga: Respons Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei Usai Diserang Israel, Balas dengan 1.000 Rudal Balistik
Trump sendiri selalu mengungkapkan dirinya memiliki hubungan baik dengan Kim Jong-un, dan juga pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Kedua sosok tersebut, kerap menjadi lawan dari Pemerintahan AS saat ini yang dijalankan oleh Joe Biden.,
Trump yang mewakili Republik, akan bersaing dengan Kamala Harris, Wakil Presiden AS saat ini, pada pemilihan Presiden AS pada November nanti.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.