WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengaku tak terlibat dalam serangan Israel ke Iran. Hal tersebut diungkapkan juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett, Jumat (25/10/2024) waktu setempat.
Savett menyebut serangan tersebut adalah upaya Israel untuk membela diri.
“Kami mengerti bahwa Israel melakukan serangan yang menargetkan fasilitas militer di Iran sebagai bentuk pembelaan diri, dan respons atas serangan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” katanya.
“Kami akan merujuk Anda langsung ke Pemerintahan Israel untuk informasi lebih lanjut atas operasi mereka,” kata Savett.
Baca Juga: Israel Akhirnya Serang Iran, Ledakan Terdengar di Teheran
CNN yang mengutip pernyataan seorang sumber melaporkan, Israel telah memberi tahu Gedung Putih terkait rencana penyerangan tersebut.
Presiden AS Joe Biden tengah berada di Wilmington, Delaware ketika serangan terjadi.
Panasihatnya pun saat ini tak merencanakan pertemuan di Ruang Situasi Gedung Putih.
Meski begitu, pejabat Gedung Putih mengungkapkan Biden telah mendapat pengarahan atas serangan tersebut. Ia juga disebut memperhatikan dari dekat perkembangannya.
Militer Israel melalui pernyataannya, Sabtu (26/10/2024), mengatakan telah melakukan "serangan terarah ke target-target militer" di Iran.
Baca Juga: Khamenei Perintahkan Militer Iran Siaga Satu dan Siap Tempur Jelang Serangan Israel
Militer lsrael (IDF) menegaskan serangan tersebut merupakan respons atas aksi Iran, yang "menyerang tanpa henti" ke Israel sejak 7 Oktober 2023 "di tujuh front, termasuk serangan langsung dari wilayah Iran."
Iran melancarkan serangan rudal balasan ke Israel pada 1 Oktober 2024. Teheran mengatakan serangan tersebut untuk merespons pembunuhan sejumlah pejabatnya; pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu; dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September lalu.
"Seperti negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan tugas untuk merespons,” kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan.
IDF juga memperingatkan, telah memobiliasi kekuatan pertahanan dan penyerangannya secara penuh.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.