MOSKOW, KOMPAS.TV - Hamas meminta Federasi Rusia mendesak Otoritas Palestina (PA) untuk segera memulai perundingan membahas pemerintahan bersatu Palestina. Permintaan tersebut disampaikan anggota politbiro Hamas, Mousa Abu Marzouk saat bertemu Deputi Perdana Menteri Rusia Mikhail Bogdanov di Moskow, Kamis (24/10/2024).
Marzouk menyebut pihaknya meminta Kremlin agar mendorong Presiden PA Mahmoud Abbas untuk segera memulai pembahasan pemerintahan bersatu. Abbas sendiri menghadiri KTT BRICS yang diselenggarakan di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober.
Baca Juga: Tank Israel Tembak Rumah Sakit di Utara Gaza, Dokter Bedah Ditangkapi Tentara
"Kami mendiskusikan isu-isu terkait persatuan nasional Palestina dan pembentukan sebuah pemerintahan yang memerintah Jalur Gaza setelah perang," kata Marzouk dikutip RIA Novosti via Arab News, Kamis (24/10).
PA yang didominasi Fatah tidak berhubungan baik dengan Hamas sejak keduanya terlibat perang pada 2007 silam. PA selama ini memerintah di Tepi Barat, sedangkan Hamas di Jalur Gaza.
Akan tetapi, seiring agresi militer Israel ke Jalur Gaza yang telah membunuh lebih dari 42.700 jiwa, seruan persatuan mulai digencarkan untuk membentuk pemerintahan nasional.
Sebelumnya, usai menghadiri KTT BRICS di Kazan, Mahmoud Abbas mengaku pihaknya berkeinginan bergabung ke BRICS. Abbas menyebut PA hendak membangun "hubungan strategis" dengan negara-negara anggota organisasi antarpemerintah tersebut.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin BRICS atas posisi mereka dalam isu Palestina dan, terkait ini, kami menegaskan niat Palestina untuk bergabung ke organisasi tersebut," kata Abbas dikutip TASS.
"Semoga pengajuan aksesi Palestina ke BRICS dapat segera disetujui secepat mungkin."
Baca Juga: Putin Usulkan Pembentukan Platform Ekonomi BRICS yang Bebas dari Dominasi Negara Lain
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.