GAZA, KOMPAS.TV - Direktur Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Munir Al-Bursh melaporkan, rumah sakit-rumah sakit di utara Gaza telah kehabisan peti jenazah untuk keperluan pemakaman.
Rumah sakit kehabisan peranti untuk pemakaman karena jumlah korban melonjak drastis usai pasukan Israel mengepung utara Gaza 18 hari berturut-turut.
Pihak Israel melakukan pengepungan total di utara Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk.
Ratusan orang telah terbunuh pasukan Israel sejak pengepungan dimulai pada awal Oktober lalu.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibakar Tentara Israel, Pasien Tewas karena Alat Oksigen Mati
Munir Al-Bursh berada di utara Gaza dan menyaksikan rumah sakit kewalahan akibat banyaknya jumlah korban yang dibawa ke rumah sakit.
Fasilitas kesehatan di utara juga disebut kehabisan pasokan sehingga kesulitan menolong korban luka.
"Banyak korban luka mati di depan mata kami dan kami tidak bisa melakukan apa pun untuk mereka," kata Al-Bursh dikutip Al Jazeera, Selasa (22/10/2024).
"Rumah sakit-rumah sakit juga kehabisan peti jenazah untuk menyiapkan pemakaman. Kami telah meminta warga untuk mengirimkan kain apa pun yang mereka punya di rumah (untuk kain kafan)."
Sebelumnya, otoritas kesehatan Palestina dan petugas pertahanan sipil melaporkan, banyak korban Israel yang tidak bisa ditolong ke rumah sakit.
Banyak jenazah bertebaran di jalan dan pergerakan petugas terancam serangan terus-menerus Israel.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mendeskripsikan tindakan Israel sebagai genosida.
Israel disebut telah membunuh 640 orang di utara Gaza per Senin (21/10) kemarin.
“Genosida ini berlangsung dalam bentuk yang paling jelas dan terlihat oleh dunia—ditandai oleh pengepungan, kelaparan, pengungsian paksa, penghancuran bangunan, serangan udara, serta pembunuhan massal,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina.
Baca Juga: Malaysia Desak Dewan Keamanan PBB Tindak Israel: Segera Akhiri Genosida di Gaza
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.