JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabinet Merah Putih di era Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mendapat sorotan media Barat.
Sebanyak 48 menteri dan 58 wakil menteri telah ditunjuk Prabowo untuk mengisi Kabinet Merah Putih.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari era Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang memiliki 34 menteri dan 30 wakil menteri.
Baca Juga: Amnesty International: Eropa dan AS Terus Pasok Senjata meski Israel Dituduh Genosida di Gaza
Kabinet Merah Putih telah diambil sumpahnya pada Senin (21/10/2024) siang di Jakarta.
Gemuknya kabinet Merah Putih pun mendapat sorotan dari media Inggris BBC Internasional.
“Mantan Jenderal Militer Prabowo Subianto telah yang disumpah sebagai Presiden Indonesia, telah mengumumkan kabinet terbesar negara itu sejak 1960-an,” tulis BBC Internasional.
Media Inggris itu mengungkapkan sejumlah pengamat meyakini, susunan kabinet yang 18 dari 48 menterinya dipilih lagi dari era Presiden Jokowi, sebagai hadiah politik dari pendahulunya.
Dukungan penuh Jokowi sendiri disebut salah satu sebab utama kemenangan Prabowo dalam pemilihan umum.
Di antara mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto.
Namun, BBC Internasional mengatakan bahwa kabinet yang “gemuk” ini akan memberikan kesulitan tersendiri bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kabinet yang membengkak dapat mempersulit birokrasi dan memperpanjang proses pembuatan kebijakan,” tulis BBC Internasional, mengutip pernyataan Pengamat Kebijakan Publik, Lina Miftahul Jannah.
Baca Juga: Kantor Berita Dunia Soroti Kabinet Presiden Prabowo Subianto: Terbesar dalam Sejarah Indonesia
Ia juga menambahkan bahwa pengorganisasian kembali Kementerian-kementerian yang berbeda juga akan memerlukan banyak sumber daya.
Media Barat itu menilai susunan kabinet yang ada saat ini menunjukkan tanda-tanda kelanjutan kebijakan di negara ekonomi terbesar Asia Tenggara ini.
Mengutip pernyataan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, BBC Internasional menilai penunjukkan kembali sejumlah menteri Jokowi, menunjukkan Presiden Prabowo tak mau mengambil risiko lebih jauh.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.