MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa negara Palestina harus segera berdiri.
Ia juga mengatakan bahwa Quartet Timur Tengah harus segera diaktifkan untuk memulai upaya mediasi di kawasan tersebut demi menghentikan perang di Gaza.
Putin pun menyalahkan Amerika Serikat yang disebutnya telah mengganggu upaya Quartet Timur Tengah.
Baca Juga: Filipina Tegang, Wapres Sara Duterte Ancam Gali Kuburan Ayah Presiden dan Buang Jasadnya ke Laut
Quartet Timur Tengah merupakan kelompok organisasi internasional, termasuk PBB, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Rusia, untuk mengembalikan upaya mediasi konflik Israel-Palestina dan memulai proses perdamaian.
“Solusi utama untuk permasalahan Palestina adalah pendirian negara Palestina yang utuh,” kata Putin, Jumat (18/10/2024), dikutip dari Middle East Monitor.
“Pihak Rusia telah memantapkan posisi ini sejak era Uni Soviet,” ucap Presiden Rusia itu.
Putin pun menyerukan agar Quartet Timur Tengah bisa segera diaktifkan untuk memediasi konflik Israel-Palestina.
“AS telah melakukan kesalahan dengan mengganggu pekerjaan dari Quartet, dan akan memudahkan untuk berkoordinasi di semua posisi,” kata Putin.
“AS kemudian mengambil alih, memonopoli upaya perdamaian, mengambil tanggung jawab penuh, dan akhirnya, gagal,” ujarnya.
Putin juga menegaskan warga Palestina tak akan meninggalkan Gaza.
Ia pun memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di kawasan hanya akan meningkatkan jumlah orang yang bertekad untuk membela kepentingan mereka.
Israel sendiri secara dramatis meningkatkan kampanye pengeboman besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang diklaim sebagai fasilitas Hizbullah sejak 23 September.
Mereka menewaskan sedikitnya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 orang lainnya, dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Baca Juga: Penyebab Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Terungkap, Ternyata Ini Alasan Utamanya
Selain itu, Israel dilaporkan telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Yahya Sinwar tewas terbunuh lewat serangan Israel di Rafah, Gaza, Rabu (16/10/2024).
Baik Israel dan Hamas mengonfirmasikan bahwa Yahya Sinwar telah tewas dalam serangan tersebut.
Sumber : Middle East Monitor
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.