NEW YORK, KOMPAS.TV - Iran langsung bereaksi setelah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dibunuh tentara Israel.
Mereka menegaskan perlawanan terhadap Israel tak akan berakhir meski Yahya Sinwar tewas.
Misi Iran untuk PBB pada Kamis (17/10/2024) menegaskan bahwa pembunuhan Yahya Sinwar hanya akan memperkuat perlawanan terhadap Israel di kawasan.
Baca Juga: Kronologi Terbunuhnya Bos Hamas Yahya Sinwar oleh Tentara Israel, Ini Cara Kematiannya Dipastikan
“Semangat perlawanan akan semakin kuat. Ia akan menjadi model bagi pemuda dan anak-anak yang akan mengikuti jalannya demi pembebasan Palestina,” kata misi tersebut pada unggahan di media sosial X dikutip dari Al-Arabiya.
“Selama pendudukan dan agresi ada, perlawanan akan tetap terjadi, dan keberadaan para martir tetap hidup dan menjadi sumber inspirasi,” tambahnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan, Yahya Sinwar telah terbunuh pada Rabu (16/10/2024) di Rafah, Gaza selatan.
Pembunuhan terhadap Sinwar sendiri dilaporkan bukan terjadi karena operasi khusus Israel. Pembunuhan itu disebut terjadi karena pertemuan kebetulan dengan pasukan Israel di Gaza.
Dilansir dari CNN International, pasukan Israel dilaporkan menemukan Yahya Sinwar dalam operasi rutin militer.
Tentara infanteri Israel dilaporkan menemukan tiga kombatan milisi di dekat gedung di Gaza dan menyerang mereka.
Setelah serangan itu, tentara Israel menemukan jasad yang mirip Yahya Sinwar.
Baca Juga: Pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Ternyata Bukan Lewat Operasi Khusus, Netanyahu Jemawa
Yahya Sinwar sendiri menjadi target teratas Israel, dan diyakini sebagai otak dari penyerangan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Serangan Hamas itu membuat 1.200 orang tewas dan sekitar 250 orang disandera.
Hal itu berujung pada serangan Israel ke Gaza yang hingga kini dilaporkan telah merenggut nyawa lebih dari 42.000 warga Palestina.
Sumber : Al-Arabiya/CNN International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.