GAZA, KOMPAS.TV — Militer Israel kembali memperbarui perintah pengungsian bagi warga Palestina di Jalur Gaza utara pada Sabtu (12/10/2024), seiring dengan berlanjutnya operasi serangan yang sudah berlangsung selama sepekan terhadap kelompok militan.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menginstruksikan warga di beberapa wilayah, termasuk lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza serta daerah sekitar kamp pengungsi Jabaliya, untuk meninggalkan rumah dan tempat perlindungan mereka.
Melalui unggahan di platform X, Adraee meminta warga menuju Muwasi, sebuah wilayah di Gaza selatan yang telah ditetapkan oleh militer sebagai zona kemanusiaan.
Dilansir dari The Associated Press, serangan militer Israel dalam sepekan terakhir terpusat di sekitar Jabaliya, yang menjadi sasaran serangan udara dan artileri secara intensif.
Warga di kawasan tersebut melaporkan bahwa mereka terjebak di dalam rumah dan tempat penampungan akibat gempuran tanpa henti.
Selain itu, militer Israel juga memerintahkan tiga rumah sakit utama di Gaza utara untuk mengevakuasi pasien dan tenaga medisnya.
Langkah ini menambah keprihatinan terhadap nasib warga sipil di tengah serangan yang semakin meluas.
Baca Juga: Israel Serang Pasukan UNIFIL PBB di Lebanon: Pelanggaran Hukum Internasional atau Kejahatan Perang?
Di sisi lain, konflik Israel dengan kelompok militan Hizbullah di Lebanon juga terus meningkat.
Otoritas Lebanon pada Jumat (11/10/2024) melaporkan 60 orang tewas dan 168 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel di wilayah tersebut.
Jumlah korban tewas selama setahun terakhir dalam konflik ini telah mencapai 2.229 jiwa, dengan 10.380 orang terluka.
Israel telah meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah dengan serangan udara besar-besaran dan invasi darat di perbatasan Lebanon, bersamaan dengan perang yang sedang berlangsung dengan Hamas di Gaza.
Eskalasi serangan ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di wilayah Timur Tengah.
Di Jalur Gaza, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut data dari otoritas kesehatan setempat di mana wanita dan anak-anak dilaporkan mencakup lebih dari separuh total korban tewas.
Serangan udara dan artileri Israel juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menyebabkan sekitar 90 persen dari total populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang harus mengungsi, seringkali berkali-kali.
Baca Juga: Lagi, Israel Bom Sekolah Penuh Pengungsi di Jalur Gaza, Korban Jiwa Kebanyakan Anak-Anak
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.