MOSKOW, KOMPAS.TV – Jika Barat menyetujui penggunaan rudal jarak jauh oleh militer Ukraina, Rusia sudah siap memberlakukan tindakan balasan. Ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Selasa (8/10/2024).
"Kami sudah berhenti mengikuti topik ini sejak Presiden Putin menyatakan apa yang akan kami lakukan, dan apa kesimpulan yang akan kami ambil jika keputusan tersebut diambil," kata Lavrov seperti laporan TASS, Rabu (9/10).
"Begitu keputusan itu dibuat, jika memang dibuat, kami akan mengetahuinya, dan skema yang disebutkan Vladimir Putin sudah langsung berlaku," lanjutnya, merujuk pada tanggapan nuklir Rusia terhadap serangan apa pun di dalam wilayah Rusia yang didukung atau dilakukan oleh negara berkekuatan nuklir.
Menanggapi pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky bahwa pertemuan kelompok kontak di Ramstein pada 12 Oktober mendatang mengenai bantuan militer untuk Kiev akan menjadi "bersejarah dalam banyak hal," Lavrov menekankan bahwa dia tidak mengikuti pertemuan mereka.
"Kami melakukan pekerjaan kami, dan yang paling penting, pasukan kami menjalankan tugasnya. Saya tidak tahu hal 'bersejarah' apa yang diharapkan Zelensky," ujar Lavrov. "Banyak hal bersejarah yang akan terjadi bagi nasib pemerintahannya."
Pada 25 September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan perubahan yang akan diperkenalkan dalam doktrin nuklir Rusia. Dokumen yang dikenal sebagai Prinsip Dasar Kebijakan Negara tentang Penangkal Nuklir menetapkan penggunaan senjata nuklir sebagai tindakan terakhir untuk melindungi kedaulatan negara.
Namun, perkembangan geopolitik terkini serta munculnya ancaman militer baru mendorong Rusia untuk meninjau ulang dokumen tersebut.
Baca Juga: Poin-Poin Draf Perubahan Doktrin Nuklir Rusia yang Akan Diputuskan Putin dan Bikin Ngeri Barat
Perubahan dalam Doktrin Nuklir Rusia
Baca Juga: Amendemen Doktrin Nuklir Rusia Segera Diformalkan, Ini Daftar Perubahannya
Rusia menegaskan sikap bertanggungjawabnya dalam hal senjata nuklir dan berupaya mencegah penyebarannya ke seluruh dunia.
Triad nuklir tetap menjadi elemen penting untuk keamanan Rusia dan instrumen untuk menjaga keseimbangan global.
Doktrin nuklir saat ini disetujui pada Juni 2020, menggantikan dokumen serupa yang berlaku selama sekitar satu dekade.
Doktrin ini disesuaikan berdasarkan analisis oleh spesialis dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Dewan Keamanan, dan badan-badan pemerintah lainnya sepanjang tahun lalu.
Semua penyesuaian dalam doktrin nuklir terbaru dihitung dengan cermat dan proporsional terhadap ancaman militer dan tantangan yang dihadapi Rusia saat ini.
Dengan perubahan ini, Rusia semakin memperkuat sikapnya dalam menghadapi ancaman militer yang dapat membahayakan kedaulatan dan keamanan negaranya.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.