Turnamen Wimbledon Bakal Gunakan AI untuk Keputusan Garis

LONDON, KOMPAS.TV - All England Club mengumumkan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) akan digunakan untuk membuat keputusan ‘out’ dan ‘fault’ pada kejuaraan Wimbledon, mulai tahun 2025.

Penyelenggara Wimbledon mengatakan keputusan untuk memberlakukan garis elektronik langsung dibuat setelah mereka melakukan pengujian ekstensif pada turnamen 2024.

Inovasi baru ini dibuat berdasarkan teknologi pelacakan bola dan keputusan garis yang sudah ada selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Carlos Alcaraz Juara Wimbledon 2024 Kalahkan Novak Djokovic, 4 Gelar Grand Slam di Usia 21 Tahun

“Kami menganggap teknologi ini cukup matang dan waktunya tepat untuk mengambil langkah penting ini untuk mencapai akurasi maksimum dalam perwasitan kami,” kata Sally Bolton, Kepala Eksekutif All England Club seperti dikutip dari The Associated Press.

“Bagi para pemain, teknologi ini akan menawarkan kondisi yang sama seperti yang telah mereka alami di sejumlah turnamen lain di dalam tur,” tambahnya.

Bolton mengatakan Wimbledon memiliki tanggung jawab untuk menyeimbangkan antara tradisi dan inovasi.

"Selama ini, hakim garis telah memainkan peran utama dalam pengaturan pertandingan kami di kejuaraan selama beberapa dekade," katanya. 

"Dan kami mengakui kontribusi berharga mereka dan berterima kasih atas komitmen dan layanan mereka," tambahnya.

Teknologi pemanggil garis telah lama digunakan di Wimbledon dan turnamen tenis lainnya untuk menentukan apakah servis masuk atau keluar. Namun untuk menentukan keputusan ‘out’ dan ‘fault’, merupakan inovasi yang baru bagi Wimbledon.

Baca Juga: Barbora Krejcikova Juara Wimbledon 2024 Kalahkan Jasmine Paolini, Jadi Gelar Grand Slam Kedua

Selain itu, Bolton mengatakan telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan mereka akan menyajikan tontonan yang menarik, dengan membangun klimaks sejak putaran awal hingga final dalam Wimbledon 2025.

“(Kami akan mengusahakan) juara kami akan dinobatkan di hadapan sebanyak mungkin penonton di seluruh dunia," ujarnya.