Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Israel di Gaza Tewaskan Belasan Orang, Rumah Sakit Terancam Tutup, Termasuk RS Indonesia

Kompas.tv - 9 Oktober 2024, 17:57 WIB
serangan-israel-di-gaza-tewaskan-belasan-orang-rumah-sakit-terancam-tutup-termasuk-rs-indonesia
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati, Gaza City, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Israel kembali melakukan operasi besar-besaran di Gaza hingga menewaskan dan melukai puluhan orang. Selain itu, tiga rumah sakit terancam akan ditutup, Rabu (9/10/2024). 

Pertempuran tersebut berlangsung di Jabaliya, tempat pasukan Israel melakukan beberapa operasi besar selama perang. Seluruh wilayah utara, termasuk Kota Gaza, telah mengalami kerusakan parah dan sebagian besar telah diisolasi oleh pasukan Israel sejak akhir tahun lalu.

Jabaliya merupakan kamp pengungsi yang dibangun sejak perang 1948 saat Israel berdiri. Serangan udara besar-besaran dan peringatan evakuasi telah membuat ratusan orang meninggalkan rumah mereka, sehingga harus mengungsi ke Jabaliya. Serangan udara Rabu dini hari menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk dua perempuan dan dua anak, menurut Rumah Sakit Al-Ahly, yang menerima jenazah.

Selain itu, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, serangan di Gaza tengah menewaskan sembilan orang lainnya, termasuk tiga anak-anak. 

Baca Juga: Netanyahu Peringatkan Lebanon: Kalian Bisa Bernasib seperti Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban tewas Palestina secara keseluruhan di Gaza sejak dimulainya perang telah melampaui 42.000 jiwa, dan lebih dari 97.000 lainnya terluka.

Warga Jabaliya mengatakan ribuan orang telah terperangkap di rumah mereka sejak operasi dimulai pada Minggu, saat jet dan pesawat nirawak Israel terbang di atas kepala dan pasukan bertempur melawan milisi di jalan-jalan.

“Ini seperti neraka. Kami tidak bisa keluar,” kata Mohamed Awda, yang tinggal di Jabaliya bersama orang tua dan enam saudara kandungnya. Ia mengatakan ada tiga mayat di jalan di luar rumahnya yang tidak dapat diambil karena terus terjadi pertempuran.

“Quadcopter ada di mana-mana, dan mereka menembaki siapa saja. Anda bahkan tidak dapat membuka jendela,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Ia dan penduduk lainnya khawatir tujuan Israel adalah untuk melakukan genosida atau pembantaian penduduk dan mengubah wilayah mereka menjadi zona militer tertutup atau permukiman Yahudi. Israel telah memblokir semua jalan kecuali jalan raya utama yang mengarah dari Jabaliya ke selatan.

“Kami khawatir akan dipindahkan ke selatan,” kata Ahmed Qamar, yang tinggal di Jabaliya bersama istri, anak-anak, dan orang tuanya, dalam sebuah pesan teks kepada The Associated Press




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x