TEHERAN, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi memperingatkan Israel soal potensi aksi balasan atas gelombang serangan rudal balasan Iran ke Israel pada 1 Oktober 2024 lalu.
Araghchi menegaskan pihaknya memiliki senjata yang mampu menjangkau seluruh target di Israel.
Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan membalas serangan rudal balasan Iran. Sejumlah kalangan di Israel pun menyerukan serangan ke fasilitas energi Iran.
"Rudal-rudal kami dapat menjangkau seluruh target mereka. Kami akan merespons setiap serangan terhadap infrastruktur atau lembaga kami," kata Araghchi, Selasa (8/10/2024), dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Menhan Israel Ancam Iran, Sebut Bakal Luluh Lantak seperti Gaza dan Beirut
Dia pun menegaskan Iran akan terus mendukung hak Palestina mendirikan negara berdaulat. Menlu Iran itu juga mengaku yakin Hizbullah tidak akan goyah usai pembunuhan pemimpinnya, Hassan Nasrallah.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyerukan agar Netanyahu segera menyerang Iran.
Lapid menyebut dukungan internasional yang lebih luas diperlukan untuk membalas serangan rudal balasan Iran.
Lapid pun menyayangkan sikap Amerika Serikat (AS) yang menentang serangan ke fasilitas energi Iran.
Menurutnya, Washington tidak ingin harga minyak dan gas alam melonjak jelang Pilpres AS 2024.
"Namun, itu tidak mengubah fakta bahwa Israel punya kepentingan dan perspektif sendiri. Balasan segera terhadap infrastruktur ekonomi krusial Iran setelah dua serangan Iran yang terpisah," kata Lapid.
Iran diketahui menghujani Israel dengan sekitar 180 rudal pada pekan lalu. Teheran mengeklaim menargetkan tiga fasilitas militer Israel di kawasan Tel Aviv.
Pemerintah Iran menyebut serangan ini diluncurkan sebagai balasan atas tindakan Israel membunuh Nasrallah di Beirut pada 27 September lalu dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.
Baca Juga: Setahun Perang Israel di Gaza: Rumah 2,3 Juta Penduduk Kini Tinggal Bukit Reruntuhan dan Bekas Bom
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.