BEIRUT, KOMPAS.TV — Israel kembali melancarkan serangkaian serangan udara dahsyat pada Jumat malam (4/10/2024). Serangan ini menghantam pinggiran kota Beirut dan memutus jalur perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah.
Ledakan pada malam hari di pinggiran selatan Beirut mengirimkan gumpalan asap dan api yang besar ke langit malam, serta mengguncang gedung-gedung yang berjarak hanya beberapa kilometer dari ibu kota Lebanon.
Serangan ini membuat orang-orang berlarian mencari perlindungan di jalan yang dipenuhi puing di lingkungan Dahiyeh. Di wilayah ini, sedikitnya satu bangunan diratakan dengan tanah dan mobil-mobil dibakar.
Militer Israel mengatakan mereka menargetkan markas besar intelijen pusat Hizbullah. Namun demikian, mereka tidak mengatakan siapa yang menjadi sasaran atau apakah ada militan yang tewas dalam serangan itu. Tetapi mereka mengklaim telah menewaskan 100 pejuang Hizbullah dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Detik-detik Dentuman Rudal Iran Mendarat di Utara Tel Aviv, Israel
Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan lebih dari 10 serangan udara berturut-turut terjadi di wilayah tersebut. Sekitar 1.400 warga Lebanon, termasuk pejuang Hizbullah dan warga sipil, telah tewas. Selain itu, sekitar 1,2 juta orang terusir dari rumah mereka sejak Israel meningkatkan serangannya pada akhir September yang bertujuan melumpuhkan Hizbullah.
Sebuah rumah sakit di Lebanon selatan mengatakan bahwa mereka ditembaki pada Jumat malam setelah diperingatkan untuk mengungsi. Rumah Sakit Salah Ghandour di kota Bint Jbeil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembakan itu mengakibatkan sembilan anggota staf medis dan perawat terluka, sebagian besar dari mereka mengalami luka serius. Selain itu, sebagian besar staf medis harus dievakuasi.
Sehari sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 28 petugas kesehatan di Lebanon telah tewas dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, militer Israel menyatakan Hizbullah telah meluncurkan sekitar 100 roket ke Israel pada hari Jumat. Militer Israel juga mengatakan bahwa serangan di Beirut sehari sebelumnya menewaskan Mohammed Rashid Skafi, kepala divisi komunikasi Hizbullah.
Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Skafi adalah seorang teroris senior Hizbullah yang bertanggung jawab atas unit komunikasi sejak tahun 2000 dan berhubungan erat dengan pejabat tinggi Hizbullah.
Serangan hari Kamis di sepanjang perbatasan Lebanon-Suriah, sekitar 50 kilometer di timur Beirut, membuat jalan di dekat Perlintasan Perbatasan Masnaa yang sibuk terputus.
Baca Juga: Gedung Permukiman di Kota Beirut Lebanon Dihantam Rudal Israel! Total Korban Jiwa Capai 1.600 Orang
Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan perlintasan tersebut karena digunakan oleh Hizbullah untuk mengangkut peralatan militer melintasi perbatasan. Israel juga menyatakan bahwa jet tempur mereka telah menyerang sebuah terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dari Iran dan negara lainnya ke Lebanon. Hizbullah diyakini telah menerima sebagian besar persenjataannya melalui Suriah dari Iran.
Rekaman video dari Associated Press memperlihatkan dua kawah menganga berukuran besar di setiap sisi jalan, yang merupakan kerusakan sisa serangan Israel. Orang-orang keluar dari mobil, karena tidak dapat melewati jalan rusak, sambil membawa tas berisi barang-barang mereka. Mereka terpaksa melintasi perbatasan dengan berjalan kaki.
Lebih dari 250.000 warga Suriah dan 82.000 warga Lebanon telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Suriah selama eskalasi serangan yang meningkat selama dua minggu terakhir. Namun demikian, ada setengah lusin penyeberangan antara kedua negara, dan sebagian besar masih terbuka.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.