RAMALLAH, KOMPAS.TV - Israel semakin menggila dengan menyerang Tepi Barat lewat serangan udara yang menewaskan 18 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis (3/10/2024), mengatakan serangan tersebut membunuh 18 orang.
Dikutip dari BBC Internasional, Kantor Berita Otoritas Palestina Wafa melaporkan serangan udara Israel itu mengenai kafe di kamp pengungsi Tulkarm, di mana banyak warga sipil berada.
Baca Juga: China dan Rusia Bersatu untuk Dunia Multipolar yang Adil, Apa Maksudnya?
Militer Israel mengatakan bahwa serangan udara yang dilakukan di Tulkarm merupakan operasi gabungan dengan badan keamanan Shin Beit.
Mereka berdalih, serangan teesebut telah membunuh pemimpin Hamas di Tulkarm, dan apa yang militer Israel sebut sebagai “teroris penting lainnya”.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, yang dilanjutkan dengan pembantaian militer Israel di Gaza.
Sejak itu lebih dari 700 warga Palestina di Tepi Barat terbunuh oleh pasukan Israel dari sejumlah penyerbuan yang kerap dilakukan.
Militer Israel berdalih berusaha membendung serangan mematikan Palestina terhadap warga Israel di Tepi Barat dan Israel.
Militer Israel telah melakukan puluhan serangan udara di Tepi Barat yang diduduki pada tahun lalu, tetapi biasanya menggunakan drone atau helikopter.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan tersebut telah membunuh Zahi Yaser Abd al-Razeq Oufi.
Mereka mengatakan bahwa Zahi telah berupaya melakukan kegiatan bom mobil bulan lalu dan menyuplai senjata.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Capai 2.000 Orang, 127 di antaranya Anak-Anak
Sementara itu, Wafa mengutip pejabat setempat yang mengatakan anak-anak dan orang tua dari beberapa keluarga telah terbunuh karena serangan tersebut.
Tulkarm merupakan salah satu kota dan kamp pengungsi Palestina yang menjadi target operasi militer besar Israel pada Agustus.
Kepala Badan Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan operasi besar Israel di Tepi Barat telah mencapai skala yang tak pernah disaksikan pada dua dekade terakhir.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.