NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (2/10/2024), untuk membahas konflik yang semakin meningkat di Timur Tengah.
Dalam pertemuan darurat ini, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan kepada DK PBB bahwa api yang tengah berkobar di Timur Tengah saat ini, dengan cepat akan berubah menjadi neraka, dan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon harus dihormati.
"Warga sipil harus membayar dengan harga yang sangat mahal untuk semua yang terjadi di seluruh Timur Tengah dan yang sangat saya kutuk. Sangat penting untuk menghindari perang habis-habisan di Lebanon yang akan memiliki konsekuensi yang mendalam dan menghancurkan, “ ujarnya seperti dikutip dari laman resmi PBB.
Baca Juga: Warga Palestina Bersorak saat Rudal Iran Serbu Langit Israel
Dia menegaskan kembali kecamannya yang keras atas serangan rudal besar-besaran oleh Iran pada hari Selasa terhadap Israel. Di sisi lain, penderitaan rakyat Gaza pun terus berlanjut menyusul kehancuran wilayah mereka usai dibombardir tentara Israel.
"Sudah saatnya untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang memuakkan yang membawa rakyat Timur Tengah (masuk) langsung ke jurang," kata Guterres.
"Kita tidak dapat mengabaikan pelanggaran sistematis hukum humaniter internasional yang terjadi di seluruh wilayah," tambahnya.
Saat ini Israel tengah memerangi kelompok militan di dua garis depan, yaitu melakukan serangan darat ke Lebanon untuk melawan Hizbullah dan melancarkan serangan di Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak.
Perang yang telah terjadi di dua medan ini dikhawatirkan akan semakin meluas ke wilayah Iran. Pada Selasa lalu, Iran telah meluncurkan ratusan rudal ke wilayah Israel.
Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan negaranya meluncurkan hampir 200 rudal ke Israel pada hari Selasa untuk mencegah serangan Israel. Sementara itu di sisi lain, Israel menyebut serangan Iran tersebut sebagai tindakan agresi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Presiden Iran Masoud Pezeshkian Ungkap Inginkan Perdamaian: Israel yang Telah Mendesak Kami
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji pada Selasa malam untuk membalas serangan Iran. Tak gentar akan ancaman Israel, seorang komandan Iran pun balas mengancam akan melakukan serangan yang lebih luas terhadap infrastruktur jika Israel melakukan serangan terhadap Iran.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa dia tidak akan mendukung serangan Israel yang menargetkan program nuklir Iran, Rabu (2/10/2024).
Israel dan Hizbullah saling tembak di perbatasan Lebanon hampir setiap hari sejak 7 Oktober 2023. Israel pun menyatakan perang terhadap kelompok militan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan tersebut. Lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas di wilayah itu, dan lebih dari separuh korban tewas adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat.
Sumber : The Associated Press, news.un.org
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.