TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatoullah Ali Khamenei tak bisa menyembunyikan kemarahannya usai pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh Israel.
Nasrallah dibunuh Israel dalam sebuah serangan udara di Beirut, Jumat (27/9/2024).
Setelah sempat muncul berita simpang siur tentang kondisi Nasrallah, militer Israel dan Hizbullah mengonfirmasikan ia telah tewas.
Baca Juga: Pembunuhan Hassan Nasrallah dan Dampaknya terhadap Situasi Timur Tengah serta Hizbullah
Bagi Israel, keberhasilan membunuh Nasrallah membuat mereka semakin mengeluarkan ancaman menghabisi semua penentangnya.
Sedangkan Hizbullah menegaskan bakal melanjutkan perjuangan Nasrallah dalam perang suci melawan Israel, dan mendukung Palestina.
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan pembalasan atas pembunuhan Nasrallah bakal dilakukan.
Ia juga mengatakan jalan yang ditempuh Nasrallah dalam melawan kekejaman Israel akan dilanjutkan.
“(Nasrallah) bukanlah seorang individu. Ia adalah jalan serta sebuah aliran pemikiran, dan jalan itu akan dilanjutkan,” kata Khamenei dikutip dari Channel News Asia, Minggu (29/9/2024).
“Darah dari seorang martir, tidak boleh tak dibalas,” tambahnya.
Khamenei menambahkan bahwa takdir dari kawasan ini akan ditentukan dari perjuangan pasukan perlawanan, dengan Hizbullah di garis depan.
Seorang jenderal Iran, Abbas Nilforopushan, yang merupakan Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, turut tewas terbunuh bersama Nasrallah pada serangan udara Israel itu.
Sedangkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuding Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab sebagian atas pembunuhan Nasrallah.
Baca Juga: Jenderal Iran Tewas saat Serangan Udara Israel Bersama Pemimpin Hizbullah
“Amerika tak bisa membantah keterlibatan mereka dengan Zionis,” kata Pezehskian merujuk kepada pasokan senjata dari AS ke Israel.
Khamenei sendiri dilaporkan telah dipindahkan ke tempat aman di Iran setelah pembunuhan Nasrallah.
Sebuah sumber Iran mengungkapkan negara tersebut melakukan kontak terus-menerus dengan pemimpin Hizbullah dan kelompok proksi lainnya untuk langkah mereka berikutnya setelah pembunuhan Nasrallah.
Sumber : Channel News Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.