WASHINGTON, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengecam saran agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerah ke Rusia.
Wapres yang merupakan calon presiden AS dari Demokrat itu mengungkapkan saran tersebut sebagai tindakan berbahaya dan tak dapat diterima.
Hal itu diungkapkan Harris saat bertemu dengan Zelenskyy, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga: AS Ngamuk Putin Bakal Legitimasi Serangan Nuklir ke Ukraina, Kutuk Upaya Ubah Doktrin Nuklir Rusia
Pernyataan itu secara tak langsung menghantam capres AS dari Republik Donald Trumo yang ingin agar Zelenskyy segera mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
Kesepakatan yang dimaksud adalah Kiev harus menyerahkan wilayah yang saat ini dikuasai Rusia ke Presiden Vladimir Putin.
“Mereka bukanlah proposal perdamaian, Melainkan, sebuah proposal menyerah,” kata Harris dikutip dari Associated Press.
Komentar Harris itu mengingatkan akan besarnya risiko perang di Ukraina dalam pemilu AS 2025.
Trump sendiri mengkritik kebijakan AS atas bantuan terhadap Ukaina, serta memuji Putin, dan menyalahkan Zelenskyy atas pertumpahan darah yang terjadi.
Trump mengatakan ia akan bertemu dengan Zelenskyy di New York, Jumat (27/9/2024).
Trump juga menolak kritik Harris, dan bersikeras akan menghentikan pertunjukan horor yang sedang berlangsung.
Harris sendiri menunjukkan kesan berbeda saat bertemu Zelenskyy, dengan mendukung pertahanan Ukraina dan menguraikan visi kebijakan luar negeri yang lebih luas, serta berakar pada tatanan, aturan, dan norma internasional.
Harris juga menolak seruan agar AS meninggalkan peran globalnya, juga memperingatkan bahwa calon agresor akan semakin berani jika Putin menang.
“Amerika Serikat akan mendukung Ukraina bukan hanya dengan sumbangan, karena ini merupakan kepentingan strategis kami,” katanya.
Baca Juga: AS Frustasi Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah, padahal Diyakini Bakal Setuju
Zelenskyy tengah berada di Washington untuk memperkenalkan ke Gedung Putin, dan Kongres rencananya untuk mengakhiri perang, dengan meningkatkan peluang menang Ukraina di medan perang.
Hal itu pada akhirnya akan memberikan pengaruh di meja perundingan.
Zelenskyy juga menekan agar diangkatnya larangan penggunaan senjata jarak jauh Barat, untuk menyerang target yang lebih dalam ke wilayah Rusia.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.