JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat dan meluas sejak akhir pekan lalu.
Sebelumnya, serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang hingga kini sudah menewaskan lebih dari 41.000 orang, telah memanaskan situasi di kawasan tersebut.
Dalam perkembangan terbaru, Israel mencoba memperluas perang dengan menyerang negara tetangganya, Lebanon.
Serangan besar-besaran yang dilancarkan Israel ke Lebanon sejak pekan lalu, telah membunuh sedikitnya 700 orang termasuk sedikitnya 50 anak-anak.
Pada 17 dan 18 September 2024, Lebanon diguncang gelombang ledakan alat elektronik termasuk ribuan penyeranta atau pager, yang menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak.
Baca Juga: AS Frustasi Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah, padahal Diyakini Bakal Setuju
Hizbullah, organisasi politik dan paramiliter Lebanon, menuding Israel berada di balik serangan tersebut. Sedangkan Israel hingga kini tidak secara terbuka membantah maupun membenarkan tudingan tersebut.
Namun, menurut laporan The New York Times yang mengutip sejumlah pejabat Amerika Serikat dan sumber lainnya, Israel memang biang keladi serangan itu. Israel disebut menanamkan bahan peledak di pager-pager yang meledak di Lebanon.
Israel berdalih serangan-serangannya ke Lebanon menargetkan Hizbullah. Kedua pihak telah saling serang di wilayah perbatasan sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza.
Perseteruan antara Israel dan Hizbullah bukan sesuatu yang baru. Tetapi telah berlangsung puluhan tahun.
Berikut lini masa konflik antara Hizbullah dan Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Israel menginvasi Lebanon pada Juni 1982. Israel berdalih serangan ke Lebanon untuk merespons serangan yang dilancarkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari wilayah selatan negara tersebut.
Saat itu, perang sipil Lebanon telah berkobar selama tujuh tahun.
Israel berhasil menduduki wilayah selatan Lebanon dan merangsek masuk hingga ke Kota Beirut Barat, di mana PLO berkedudukan.
Setelah tercapai kesepakatan, PLO pindah ke Tunisia. Tetapi, Israel tidak angkat kaki juga dari Lebanon.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penting Jelang Perang Total Israel dan Hizbullah
Israel mendukung proksi-proksi lokal dalam perang sipil Lebanon dan turut terlibat dalam pembantaian di kamp pengungsi Sabra dan Shatila.
Milisi sayap kanan Lebanon yang berkoordinasi dengan militer Israel, membunuh antara 2.000 dan 3.500 pengungsi Palestina dan warga sipil Lebanon dalam dua hari.
Warga Lebanon yang gerah dengan invasi Israel, kemudian membentuk sejumlah kelompok untuk mengusir pasukan asing. Salah satunya, Hizbullah yang lahir dari komunitas Syi'ah yang biasanya diam.
Antara 1982 dan 1986, sejumlah serangan terhadap pasukan Israel di Lebanon dilancarkan. Serangan-serangan itu diklaim oleh berbagai kelompok, tetapi diduga banyak dilakukan oleh Hizbullah.
Pada 23 Oktober 1983, pengeboman beberapa bangunan barak di Beirut menewaskan lebih dari 300 anggota pasukan penjaga perdamaian asal Prancis dan Amerika Serikat.
Pengeboman diklaim oleh kelompok Jihad Islam yang diyakini sebagai bagian dari Hizbullah.
Pada 1985, kemampuan tempur Hizbullah meningkat. Bersama dengan kelompok-kelompok lainnya, Hizbullah berhasil memaksa militer Israel mundur dari Sungai Litani di selatan Lebanon.
Israel kemudian mendeklarasikan apa yang disebutnya sebagai "zona keamanan" di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Zona tersebut diawasi oleh Tentara Lebanon Selatan (SLA) yang didominasi komunitas Kristen Lebanon, yang disebut-sebut sebagai proksi Israel.
SLA terus mendukung pendudukan Israel atas wilayah selatan Lebanon hingga penarikan mundur pasukan Israel pada 2000.
Baca Juga: Serbuan Darat Israel ke Lebanon Segera Terjadi, AS dan Sekutu Tel Aviv Minta Gencatan Senjata
Pada 1992, setelah berakhirnya perang sipil Lebanon (1975-1992), Hizbullah masuk ke parlemen. Kelompok itu menduduki delapan dari 128 kursi parlemen Lebanon.
Kini, Hizbullah dan partai-partai aliansinya menguasai 62 kursi di parlemen.
Hizbullah juga menjalankan program-program sosial di kantong-kantong pendukungnya.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.