WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mulai frustasi dengan sikap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hizbullah.
Pejabat Gedung Putih pada Kamis (26/9/2024), mengatakan AS dan Prancis telah mengoordinasikan rencana gencatan senjata dengan Netanyahu.
Mereka percaya Israel akan sepenuhnya setuju dengan rencana tersebut.
Baca Juga: Israel Bantai Warga Gaza dan Lebanon, AS Malah Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp134 Triliun
Dikutip dari The Times of Israel, kedua pihak dilaporkan terkejut dan kecewa bahwa Israel telah menolak rencana tersebut.
Bahkan Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Netanyahu tak pernah mengindikasikan akan mendukung rencana tersebut.
Rencana gencatan senjata 21 hari yang ditawarkan AS, Prancis, dan sekutu mereka, dimaksudkan untuk membuka jalan untuk penghentian permanen permusuhan antara Israel dan Hizbullah.
Selain itu juga diharapkan bisa membantu mengakhiri perang di Gaza.
Saat rencana itu diajukan, Netanyahu tengah terbang ke New York, AS, untuk berbicara di depan Majelis Umum PBB, Jumat (27/9/2024).
Meski masih dalam perjalanan, Kantor Netanyahu menegaskan dengan keras bantahan ia menyepakati ide tersebut.
Mereka bahkan menyebut bahwa proposal AS-Prancis sama sekali tak direspons oleh Netanyahu.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.