Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Perintahkan Pasukan Bersiap Menyerbu Lebanon, Perang Total dengan Hizbullah di Depan Mata

Kompas.tv - 26 September 2024, 07:01 WIB
israel-perintahkan-pasukan-bersiap-menyerbu-lebanon-perang-total-dengan-hizbullah-di-depan-mata
Kepala Staf Militer Israel Letjen Herzi Halevi (tengah) hari Rabu 25 September 2024 mengumumkan pasukan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan operasi darat di Lebanon (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

TEL AVIV, KOMPAS.TV – Kepala Staf Militer Israel hari Rabu 25 September 2024 mengumumkan bahwa pasukan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan operasi darat di Lebanon, saat Hizbullah meluncurkan puluhan roket dan rudal ke Israel, termasuk sebuah rudal ke Tel Aviv, yang menjadi serangan terjauh dari kelompok tersebut sejauh ini.

Berbicara kepada pasukan di perbatasan utara, Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan serangan udara terbaru Israel dirancang untuk "mempersiapkan medan bagi kemungkinan masuknya pasukan dan terus melemahkan Hizbullah."

Dalam pernyataan yang tampaknya merujuk pada rudal yang diluncurkan ke Tel Aviv, Halevi mengatakan, "Hari ini, Hizbullah memperluas jangkauan serangan mereka, dan nanti hari ini, mereka akan menerima balasan yang sangat kuat. Siapkan diri kalian."

Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel menyatakan tidak punya rencana langsung untuk invasi darat. Namun, pernyataan Halevi ini adalah indikasi terkuat sejauh ini bahwa pasukan Israel bisa bergerak masuk.

Dengan meningkatnya ketegangan, militer Israel hari Rabu mengumumkan akan memanggil beberapa pasukan cadangan. Pengumuman ini termasuk memanggil dua brigade cadangan untuk misi di wilayah utara, yang menunjukkan bahwa Israel merencanakan aksi yang lebih keras.

Ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah dari Lebanon terus meningkat selama 11 bulan terakhir. Hizbullah telah menembakkan roket, misil, dan drone ke Israel utara sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina di Gaza dan kelompok Hamas, yang juga didukung oleh Iran. Israel merespons dengan serangan udara yang semakin berat dan pembunuhan terhadap komandan Hizbullah, sambil mengancam akan melancarkan operasi yang lebih luas.

Hampir satu tahun pertempuran telah membuat puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan mengungsi sebelum eskalasi baru-baru ini.

Israel bersumpah akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan warganya di utara bisa kembali ke rumah mereka, sementara Hizbullah menyatakan akan terus meluncurkan serangan roket sampai ada gencatan senjata di Gaza, sesuatu yang tampaknya semakin jauh.

Baca Juga: Serangan Israel ke Lebanon Bunuh Hampir 600 Orang Termasuk 50 Anak, 90 Ribu Penduduk Mengungsi

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel melepaskan tembakan untuk mencegat roket yang diluncurkan dari Lebanon, di Israel utara, Selasa, 24 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Untuk memungkinkan warga Israel yang mengungsi kembali ke rumah mereka, "kami sedang mempersiapkan proses manuver," kata Halevi.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Israel dan Hizbullah untuk menahan diri, mengatakan bahwa perang besar-besaran akan menjadi bencana bagi kawasan dan rakyatnya.

Di New York, saat menghadiri Sidang Umum Tahunan PBB, Blinken mengatakan bahwa AS sedang merancang rencana untuk meredakan ketegangan dan memungkinkan warga Israel serta Lebanon untuk kembali ke rumah mereka di wilayah perbatasan.

"Cara terbaik untuk mencapainya bukanlah melalui perang atau eskalasi, tetapi melalui kesepakatan diplomatik," katanya dalam wawancara dengan CBS News.

Pejabat AS mengatakan mereka tengah mengajukan berbagai gagasan, meski belum spesifik. Beberapa ide ini mungkin akan dibahas dalam pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB yang diadakan Prancis pada Rabu sore.

Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 50 orang tewas hari Rabu akibat serangan Israel, meningkatkan jumlah korban tewas dalam tiga hari terakhir menjadi 615, dengan lebih dari 2.000 orang terluka.

Pekan ini menjadi yang paling mematikan di Lebanon sejak perang satu bulan yang menghancurkan antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.

Pejabat militer Israel mengatakan mereka berhasil mencegat rudal darat-ke-darat Hizbullah, yang memicu sirene serangan udara di Tel Aviv dan seluruh wilayah Israel tengah. Tidak ada laporan korban atau kerusakan. Militer Israel menyatakan mereka telah menghantam lokasi peluncuran di Lebanon selatan.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x