AUCKLAND, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon akhirnya memberikan pernyataan usai pembebasan pilot Susi Air Philip Mehrtens.
Mehrtens yang berkebangsaan Selandia Baru diculik dan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.
Ia disandera selama 1,5 tahun, sebelum akhirnya dibebaskan, Sabtu (21/9/2024), lewat operasi tim Gabungan TNI-Polri dalam Satgas Damai Cartenz 2024.
Baca Juga: Zelenskyy Ngotot Agar Penggunaan Rudal Jarak Jauh ke Rusia Diizinkan, Ternyata Demi Hal Ini
Luxon yang sebelumnya tak banyak berbicara mengenai penyanderaan Merthens akhirnya ikut memberikan pernyataan.
“Saya merasa bersyukur Philip Mehrtens telah dibebaskan setelah lebih dari 19 bulan ditahan,” ujarnya di media sosial X.
“Saya mengapresiasi semua pihak di Indonesia, dan Selandia Baru yang telah mendukung hasil positif ini bagi Phillip dan keluarganya,” tambahnya.
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Pilot Susi Air Philip Mehrtens disandera oleh KKB pada Februari 2023, sebagai alat pertukaran untuk mendorong kemerdekaan Papua dari Indonesia.
Penyanderaan itu terjadi setelah ia mendaratkan pesawatnya yang membawa sejumlah penumpang komersil di Bandara Paro, Nduga.
Beberapa hari sebelum pembebasan, kelompok KKB telah mengungkapkan bahwa mereka akan membebaskan Mehrtens denga naman, dan berdasarkan standar internasional untuk perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
Menteri Luar Negeri Selanda Baru Winston Peters mengatakan badan pemerintahan dengan cakupan luas telah bekerja sama dengan otoritas Indonesia dan yang lainnya untuk pembebasan Mehrtens.
Dilanisr dari ABC News, Peters juga menegaskan pihaknya teah memberikan dukungan terhadap keluarga Mehrtens.
Baca Juga: 30 Orang Tewas Akibat Ledakan pada Tambang Batubara di Iran Timur, Puluhan Pekerja Terjebak
Peters mengaku ia belum berbicara dengan Mehrtens setelah pembebasannya.
“Berita ini merupakan salah satu cerita yang sangat baik yang bisa saya dapatkan,’ tambahnya.
Meski begitu, ia menolak memberikan detail bagaimana pembebasan pilot tersebut.
Sumber : X/ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.