Zelenskyy Percaya Diri, Klaim Rencana Ukraina Menang Perang atas Rusia Sudah 90 Persen Beres

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan kepercayaan dirinya bisa menang perang atas Rusia.

Ia menegaskan bahwa rencana Ukraina menang perang atas Rusia sudah 90 persen beres.

Zelenskyy pun menegaskan Kiev bersiap untuk memperkenalkan rencana itu ke sekutunya pekan depan.

Baca Juga: Pemuda Lulusan Kampus Kakek Kim Jong-Un Hilang, Rumor Mengerikan Merebak di Korea Utara

Hal itu diungkapkan Zelenskyy pada pada Senin (16/9/2024) pada pidato hariannya.

Ia menegaskan langkah yang diperlukan bagi Ukraina telah ditetapkan dengan jelas.

“Untuk setiap langkah, sudah ada daftar yang jelas atas apa yang diperlukan dan apa yang akan memperkuat kita. Tak ada yang mustahil pada rencana ini. Lebih dari 90 persen telah dituliskan,” katanya dikutip dari Kyiv Independent.

‘Bersama, paket ini bisa memastikan pengembangan yang tepat terhadap situasi ini, tidak hanya bagi Ukraina, tetapi bagi semua orang di dunia yang menghargai hukum internasional,” tambahnya.

Zelenskyy sendiri pada akhir bulan lalu mengatakan ia akan menyajikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), rencana kemenangan pada pertemuan di September.

Meski tak mengungkapkan kapan detail tersebut bakal diungkap, Zelenskyy mengatakan penyerangan ke Kursk merupakan bagian dari rencananya.

Rencana lainnya termasuk partisipasi Ukraina pada infrastruktur keamanan global, juga menekan Rusia mengakhiri perang lewat diplomasi, dan juga aspek ekonomi.

Ukraina dilaporkan bersiap untuk pertemuan perdamaian kedua.

Pertemuan itu mengikuti pertemuan perdamaian global pendahuluan di Swiss pada Juni lalu, ketika Rusia tak disertakan.

Baca Juga: Ukraina Ketakutan dengan Kiriman Senjata Korea Utara ke Rusia, Sebut Jumlahnya Sangat Gila

Kiev juga mengungkapkan rencana mengundang perwakilan Rusia pada pertemuan kedua.

Ukraina berulang kali menolak setiap gencatan senjata atau penghentian sementara perang.

Mereka menegaskan itu hanya akan membuka jendela kesempatan bagi Rusia untuk memperkuat kembali pasukannya.