HAWAII, KOMPAS.TV — Ryan Wesley Routh yang diduga melakukan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump diketahui pernah menulis buku yang menyerukan agar Iran membunuh sang mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu.
Routh, yang diketahui pernah mendukung Trump, ditangkap pada Minggu (15/9/2024) setelah diduga berupaya membunuh mantan Presiden AS tersebut.
Routh ditangkap saat Trump tengah bermain golf di West Palm Beach, Florida, dengan membawa senapan yang diduga akan digunakan dalam upaya pembunuhan tersebut. Namun, berkat tindakan cepat Secret Service, upaya tersebut berhasil digagalkan.
Routh yang berusia 58 tahun merupakan sosok yang penuh kontroversi. Dilansir dari The Associated Press, ia dikenal sebagai seseorang yang memiliki pandangan politik yang berubah-ubah.
Di masa lalu, Routh mengeklaim sebagai pendukung Trump, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, ia justru menjadi penentang keras mantan presiden dari Partai Republik itu.
Routh bahkan sempat menyerukan agar Iran membunuh Trump dalam sebuah buku yang ia terbitkan pada 2023 berjudul "Ukraine's Unwinnable War".
Dalam buku tersebut, Trump disebut sebagai "bodoh" dan "badut" karena perannya dalam kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021 serta keputusannya untuk menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran.
Dalam bukunya, ia juga menyalahkan dirinya sendiri karena pernah memilih Trump dalam pemilihan presiden, dan kemudian mendesak Iran untuk "menghabisi" mantan presiden tersebut.
"Anda bebas membunuh Trump," tulisnya dalam buku tersebut.
Routh, yang tinggal di Hawaii, menggambarkan dirinya sebagai aktivis sosial. Ia pernah membangun tempat tinggal bagi tunawisma di pulau itu dan mencoba merekrut pejuang untuk bergabung dengan Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Baca Juga: Pria Bersenjata Dekati Donald Trump saat Main Golf, Begini Keterangan FBI
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.