Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Tak Takut Kalah di Gaza: Sudah Ada Generasi Baru yang Lanjutkan Perlawanan ke Israel

Kompas.tv - 16 September 2024, 14:33 WIB
hamas-tak-takut-kalah-di-gaza-sudah-ada-generasi-baru-yang-lanjutkan-perlawanan-ke-israel
Personel Brigade Al-Qassam di Gaza, sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas. Pejabat senior Hamas mengungkap bahwa sudah ada generasi baru yang akan melanjutkan perlawanan terhadap Israel. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat senior Hamas mengungkapkan bahwa telah ada generasi baru yang akan lanjutkan perlawanan ke Israel.

Oleh sebab itu, ia menegaskan Hamas tidak takut kalah di Gaza.

Perang Israel di Gaza diyakini masih belum akan selesai meski sudah berjalan lebih dari 11 bulan.

Baca Juga: Israel Iming-imingi Suaka bagi 30 Ribu Pengungsi Afrika, tapi Syaratnya Mengerikan!

“Kelompok perlawanan memiliki kemampuan tinggi untuk melanjutkan,” kata pejabat Hamas Osama Hamdan, Minggu (15/9/2024), dikutip dari The Times of Israel.

“Ada martir, dan ada pengorbanan. Sebagai gantinya, ada akumulasi pengalaman dan rekrutmen generasi baru ke aksi perlawanan,” tambahnya.

Komentar Hamadan muncul kurang dari sepekan setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengeklaim bahwa Hamas sudah tak ada lagi berkat formasi militer Israel di Gaza.

“Jumlah korban, jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan dalam pertempuran sebesar itu, dengan tingkat dan luas cakupannya,” kata Hamdan.

Israel menegaskan mereka telah membunuh lebih dari 17.000 kombatan Hamas di perang, dan sekitar 1.000 anggota perlawanan di dalam Israel pada 7 Oktober lalu.

Menurut pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hamas diperkirakan memiliki 30.000 pejuang saat menjelang perang.

Kementerian Kesehatan Gaza tak membedakan antara warga sipil dan pejuang dalam jumlah korban tewas di perang sejauh ini yang belum terverifikasi.

Korban jiwa karena serangan Israel ke Gaza diperkirakan sudah melebihi 40.000 orang.

Negosiasi berbulan-bulan yang bertujuan mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang dimediasi Amerika Serikat (AS), Mesir dan Qatar, tampaknya sekali lagi terhenti.

Baca Juga: Trump Jadi Sasaran Upaya Pembunuhan di Lapangan Golfnya, Pelaku Pelanggar Hukum Kambuhan

Dalam wawancaranya, Hamdan mengatakan AS, pendukung militer Israel yang penting, tak melakukan upaya yang cukup untuk memaksa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepkatan.

“Pemerintah AS tak memberikan tekanan yang cukup atau tepat terhadap Israel,” katanya.

“Sebaliknya, mereka coba untuk membenarkan penghindaran pihak Israel terhadap komitmen apa pun,” tambah Hamdan.


 

 




Sumber : The Times of Israel




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x