Kompas TV internasional kompas dunia

PM Yordania Mengundurkan Diri, Raja Abdullah Langsung Tunjuk Suksesornya

Kompas.tv - 16 September 2024, 10:28 WIB
pm-yordania-mengundurkan-diri-raja-abdullah-langsung-tunjuk-suksesornya
Raja Yordania Raja Abdullah II. (Sumber: Anadolu Agency)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

AMMAN, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Yordania Bishwer Al-Khasawneh memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Keputusannya untuk mundur berselang sepekan dari pemilihan umum (pemilu) parlemen, di mana oposisi Front Aksi Islam meraih keuntungan besar di parlemen.

Khasawneh, seorang diplomat veteran berusia 55 tahun, memimpin pemerintahan Yordania sejak Oktober 2020.

Baca Juga: Trump Jadi Sasaran Upaya Pembunuhan di Lapangan Golfnya, Pelaku Pelanggar Hukum Kambuhan

Khasawneh sendiri telah mengirim surat pengunduran dirinya yang diterima oleh Raja Yordania, Raja Abdullah.

Pada suratnya tersebut, Khasawneh mengungkapkan keberhasilan pemerintahannya sejak ditunjuk sebagai PM Yordania.

“Kini setelah pemilihan Parlemen ke-20 telah dijalankan dengan sukses dan dengan integritas penuh, saya bersama kolega Kementerian saya, dengan hormat mengajukan pengunduran diri,” tulisnya dikutip dari Roya News, Minggu (15/9/2024).

“Kami bersyukur atas kepercayaan dan arahan Anda selama masa jabatan kami dan tetap berkomitmen untuk melayani Yordania di bawah kepemimpinan Anda yang luar biasa,” lanjutnya.

Raja Abdullah pun langsung menunjuk suksesor Khasawneh, yaitu Jafar Hassan.

Dilansir dari Al-Jazeera, Jafar Hassan adalah teknokrat dan mantan Menteri Perencanaan.

Ia saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Kerajaan atau asisten pribadi Raja.

Pada pernyataannya, Istana Kerajaan mengungkapkan Raja Abdullah telah memerintahkan pemerintahan untuk tetap dalam kapasitas sementara sampai terbentuknya kabinet baru.

Baca Juga: Rudal Hipersonik Houthi Hantam Israel tanpa Perlawanan, Netanyahu Ancam Pembalasan Skala Besar

Di bawah konstitusi Kerajaan, pemerintahan biasanya mengundurkan diri setelah pemilihan legislatif.

Adalah raja yang menunjuk perdana menteri, bukan parlemen, yang memiliki kekuatan terbatas.

Pada pemilihan di Yordania, rakyat memilih langsung perwakilannya untuk DPR setiap empat tahun, tetapi raja yang yang memilih 65 anggota dari majelis tinggi, Senat.


 

 




Sumber : Roya News/Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x