VLADIVOSTOK, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tidak terwujudnya solusi dua-negara membuat konflik Israel-Palestina yang berlangsung lebih dari setengah abad tak kunjung selesai.
Hal tersebut disampaikan Putin dalam sesi pertemuan Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok, Rusia, Kamis (5/9/2024).
Putin menyatakan, Rusia mendukung penyelesaian konflik dengan solusi dua-negara, yakni pembentukan negara Israel dan Palestina yang berdaulat dan hidup berdampingan.
Putin menegaskan solusi dua-negara harus menjadi dasar penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Gadis Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel di Rumahnya Saat Mengintip Penyerbuan di Tepi Barat
"Pendirian Rusia tidak oportunistik. Pendirian ini selalu berdasarkan pada kebijakan terdahulu, yang mana saya yakin harus menjadi dasar penyelesaian (konflik Israel-Palestina)," kata Putin, Kamis (5/9).
"Pertama-tama, ini soal pendirian dua negara yang merdeka. Sikap ini dipegang oleh banyak orang di dunia dan kendati terdengar aneh, dipegang oleh Amerika Serikat juga," katanya.
Vladimir Putin menilai perang Israel di Gaza yang berlangsung 11 bulan belakangan terjadi karena tidak selesainya solusi dua-negara.
"Isu (solusi dua-negara) ini sayangnya belum diselesaikan dan menjadi inti dari eskalasi situasi hari ini, konfrontasi hari ini," kata Putin dikutip TASS.
Pasukan Israel menggempur Jalur Gaza usai Hamas meluncurkan serangan ke negara itu pada 7 Oktober 2023.
Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejak Oktober 2023 lalu, serangan Israel telah membunuh 40.861 orang, sekitar 16.500 di antaranya adalah anak-anak.
Lebih dari 94.398 orang juga terluka akibat serangan Israel.
Korban jiwa kemungkinan akan bertambah seiring masih berlangsungnya serangan Israel dan korban yang terjebak reruntuhan bangunan.
Baca Juga: 11 Bulan Gaza Digempur, Pejabat Israel Sebut Hamas Berhasil Rekrut 3.000 Kombatan Baru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.