JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal rupanya menjadi perhatian media barat.
Media Inggris, The Guardian menyoroti kunjungan pemimpin umat Katolik itu ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Media tersebut mengungkapkan kunjungan Paus Fransiskus ke masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut sebagai momen bersejarah.
Baca Juga: Kata Menlu Retno Marsudi soal Viral Geng WNI yang Resahkan Warga Jepang
“Ketika Paus Fransiskus menginjakkan kaki di halaman suci Masjid Istiqlal di Ibu Kota Indonesia pada Kamis, ia menandai momen bersejarah dalam upayanya menjembatani kesenjangan antara agama-agama besar di dunia,” tulis The Guardian.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal sendiri disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Selain itu, ia juga disambut oleh perwakilan dari agama-agama yang diakui di Indonesia, Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Kong Hu chu.
Pada kesempatan itu, Paus Fransiskus menyoroti tentang kontribus arsitek yang merupakan umat Kristiani, Friedriech Silaban dalam mendesain Masjid Istiqlal.
“Hal ini membuktikan bahwa sepanjang sejarah bangsa ini dan dalam tatanan kebudayaannya, masjid, sebagaimana tempat ibadah lainnya, merupakan ruang dialog, saling menghormati dan hidup berdampingan, secara harmonis antar agama dan kepekaan spiritual yang berbeda,” kata Paus Fransiskus.
Dalam kunjungan ke Masjid Istiqlal itu, The Guardian juga melaporkan Paus Fransiskus melihat Terowongan Silaturahim, sebuah terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Terowongan yang diselesaikan pada 2021, dengan Panjang 38,3 meter itu menjadi simbol komitmen Indonesia atas toleransi dan kerja sama antar-agama.
“Terowongan itu membuat dua tempat peribadatan yang hebat tak hanya ada di depannya, tetapi juga menggabungkan satu sama lain,” tutur Paus Fransiskus.
Baca Juga: Rencana Paus Fransiskus Kunjungi Terowongan yang Hubungkan Istiqlal-Katedral Disorot Media Asing
Media tersebut pun mengungkapkan kunjungan ke Masjid Istiqlal merupakan bagian pribadi dari kebijakan Paus Fransiskus yang menginginkan hubungan Muslim-Katolik yang lebih baik.
“Paus Fransiskus dan Umar, Paus yang sudah berumur dan Imam yang masih muda, menunjukkan ketertarikan yang jelas satu sama lain,” tulis The Guardian.
“Ketika Paus Fransiskus hendak pergi, ia menggengam tangan Umar, menciumnya dan menempelkannya ke pipi,” ujarnya.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.