GAZA, KOMPAS.TV - Hamas dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saling menyalahkan setelah ditemukannya enam jasad sandera Israel di Gaza.
Militer Gaza mengungkapkan telah menemukan enam jasad sandera Israel di Gaza.
Jasad itu dikonfirmasikan sebagai Hersh Golberg-Polin, Eden Yerushalmi, Carmel Gat, Almog Sarusi, Alexander Lobanov, dan Ori Danino.
Baca Juga: Paus Fransiskus Berangkat ke Indonesia Sore Nanti, Gunakan Pesawat dengan Teknologi Inovatif
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menemukan jasad itu di terowongan di bahwa kota Rafah.
Pejabat Hamas Izzat Al-Rishq pun menyalahkan Israel dan Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas kematian enam sandera itu.
Al-Rishq menngatakan bahwa para sandera tersebut tewas karena serangan Israel, yang menggunakan persenjataan pemberian AS.
“Presiden Biden, jika ingin menyelamatkan kehidupan, harus menghentikan para musuh ini dengan uang dan senjata serta harus menekan penjajah untuk mengakhiri agresi secepatnya,” ujarnya dikutip dari The Jerusalem Post, Senin .
“Satu-satunya yang akan membayar harga untuk pembunuhan brutal dan perang genosida terhadap rakyat kami selama 11 bulan adalah Netanyahu, dan pemerintahan ekstremisnya, dan semua pendukung agresi ini,” tambahnya.
Sementara itu, Netanyahu yang tengah berada dalam tekanan berusaha membela diri, dan menyalahkan Hamas atas tewasnya para sandera tersebut.
Dalam pesan videonya, Netanyahu mengatakan bahwa ini adalah hari yang berat.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya kaget dengan pembunuhan berdarah dingin dari enam orang sandera Israel.
“Saya katakana kepada teroris Hama, yang membunuh sandera kami dan saya akan katakan kepada pemimpin mereka. Nyawamu segera hangus,” katanya dikutip dari The Times of Israel.
Baca Juga: 6 Sandera Israel Tewas di Gaza, Seruan Pemogokan Besar Menggema Jika Gencatan Senjata Tak Tercapai
“Kami tak akan beristirahat dan tidak akan dia. Kami akan mengejar Anda, kami akan menangkap Anda dan akan membuat Anda bertanggung jawab,” tambah Netanyahu.
Akibat kematian ini, Netanyahu terus mendapat tekanan dari keluarga sandera, karena dianggap kerap menganggu kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Puluhan ribu orang dilaporkan berdemonstrasi di Tel Aviv, bahkan seruan pemogokan besar telah dikumandangkan sebagai tanda protes terhadap pemerintahan Netanyahu.
Sumber : The Jerusalem Post/The Israel Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.