Kompas TV internasional kompas dunia

Hizbullah Klaim Berhasil Serang Situs Intelijen Militer Israel, Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut

Kompas.tv - 26 Agustus 2024, 12:30 WIB
hizbullah-klaim-berhasil-serang-situs-intelijen-militer-israel-negosiasi-gencatan-senjata-berlanjut
Pemakaman tentara Israel yang tewas dalam serangan balasan Hizbullah, hari Minggu, 25/8/2024. Hizbullah mengklaim berhasil menyerang sebuah situs intelijen militer Israel dekat Tel Aviv sebagai bagian dari serangan ratusan roket dan drone. (Sumber: AP Photo )
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

YERUSALEM, KOMPAS TV - Hizbullah mengklaim berhasil menyerang sebuah situs intelijen militer Israel dekat Tel Aviv sebagai bagian dari serangan ratusan roket dan drone, sementara Israel mengklaim serangannya bersifat preemptif untuk mencegah serangan yang lebih besar.

Namun, tidak ada bukti yang diberikan oleh kedua pihak atas klaim mereka.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas pembunuhan seorang komandan militan terkemuka di Beirut oleh Israel bulan lalu.

Nasrallah mengatakan serangan itu sempat ditunda untuk memberi kesempatan bagi pembicaraan gencatan senjata di Gaza, serta untuk membahas kemungkinan serangan serentak terhadap Israel bersama kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Keberadaan militer Israel dan AS di kawasan tersebut juga mempengaruhi keputusan ini.

“Kami akan menunggu dan merespons di lain waktu jika serangan hari ini tidak cukup,” kata Nasrallah, seraya menambahkan bahwa pemberontak Houthi di Yaman—dan bahkan Iran sendiri—belum merespons. Namun, Nasrallah menegaskan kepada rakyat Lebanon: “Pada tahap ini, negara dapat bernapas lega.”

Israel dan Hizbullah sama-sama mengklaim serangan mereka hanya menargetkan sasaran militer. Israel menyatakan tidak ada sasaran militernya yang terkena serangan Hizbullah, namun seorang tentara angkatan laut Israel tewas dan dua lainnya terluka, kemungkinan akibat serangan pencegat atau pecahan peluru.

Hizbullah mengonfirmasi dua pejuangnya tewas, bersama seorang dari kelompok sekutu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan militernya berhasil menghancurkan ribuan roket yang diarahkan ke Israel utara dan menembak jatuh beberapa drone yang menuju pusat negara, “Saya tegaskan — ini bukan akhir dari cerita,” katanya.

Baca Juga: Konflik Besar Meletus di Perbatasan Lebanon: Israel Gempur 40 Titik, Hizbullah Kirim Ratusan Roket

Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza, berjalan melewati limbah yang mengalir ke jalan-jalan di kota selatan Khan Younis, Jalur Gaza, pada 4 Juli 2024 (Sumber: AP Photo )

Sementara itu negosiasi gencatan senjata Gaza akan terus berlanjut di tingkat yang lebih rendah dalam beberapa hari ke depan guna menjembatani perbedaan yang masih ada.

Keputusan itu diambil usai pembicaraan tingkat tinggi gencatan senjata di Kairo berakhir hari Minggu tanpa menghasilkan kesepakatan final, menurut seorang pejabat AS.

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan "tim kerja" akan tetap berada di Kairo untuk bertemu dengan mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir dalam upaya menyelesaikan perbedaan yang masih ada.

Dia menyebut diskusi sejak Kamis lalu di Kairo dan berlangsung hingga Minggu sebagai “konstruktif,” dan menyatakan semua pihak terlibat berusaha mencapai “kesepakatan final yang dapat diimplementasikan.”

Dalam pembicaraan ini, Direktur CIA William Burns dan kepala Mossad Israel, David Barnea, ikut serta.

Delegasi Hamas diberi pengarahan oleh mediator Mesir dan Qatar, namun tidak terlibat langsung dalam negosiasi.

Perkembangan ini terjadi setelah Israel dan kelompok militan Hizbullah dari Lebanon saling melancarkan serangan berat pada Minggu pagi.

Meski demikian, kedua belah pihak menghindari terjadinya perang besar yang ditakuti banyak pihak. Kedua belah pihak memberi isyarat bahwa serangan paling intens mereka dalam beberapa bulan terakhir ini telah berakhir.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x