Kompas TV internasional kompas dunia

Mesir Pesimistis Kesepakatan Gencatan Senjata Akan Tercapai usai Sabotase Netanyahu Terbongkar

Kompas.tv - 22 Agustus 2024, 07:10 WIB
mesir-pesimistis-kesepakatan-gencatan-senjata-akan-tercapai-usai-sabotase-netanyahu-terbongkar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 6 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

KAIRO, KOMPAS.TV - Mesir, salah satu mediator utama perundingan gencatan senjata di Gaza, pesimistis usulan terbaru yang diharapkan bisa menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas, akan diterima.

Keraguan itu muncul seiring makin banyaknya detail terbongkar sehari sebelum negosiasi dilanjutkan di Kairo, termasuk ulah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dilaporkan sengaja melakukan sabotase terhadap negosiasi gencatan senjata.

Media Israel, KAN, yang mengutip sumber yang mengetahui detail perundingan, Rabu (21/8/2024), melaporkan Netanyahu "terus-menerus mengajukan tuntutan baru dengan tujuan menghalangi negosiasi."

Sumber tersebut merujuk pada keengganan Netanyahu mundur dari Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir dan Poros Netzarim yang membelah Jalur Gaza menjadi dua.

Dia mengatakan, dengan sikap keras kepala Netanyahu terhadap isu-isu itu, dialah yang bertanggung jawab atas kebuntuan yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Blinken Akhiri Kunjungan ke Timur Tengah tanpa Gencatan Senjata Israel-Hamas

 

Hambatan dalam "usulan penghubung" ini tampaknya mengurangi optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat.

Padahal, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken baru saja mengunjungi Timur Tengah dengan harapan besar tercapainya gencatan senjata.

Menlu AS Antony Blinken saat berada di Tel Aviv, Jumat (22/3/2024). (Sumber: AP Photo)

Diplomasi semakin gencar dilakukan karena ketakutan akan perang regional yang lebih luas, terutama setelah pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah yang dilakukan Israel, yang berpotensi memicu pembalasan.

Pejabat-pejabat Mesir mengatakan Hamas yang menuntut gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza, tidak akan menerima usulan tersebut.

Seorang pejabat Mesir yang terlibat langsung dalam negosiasi mengatakan usulan tersebut mengharuskan Hamas untuk membebaskan tahanan sipil Israel paling rentan yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober.

Selama fase pertama kesepakatan ini, pihak-pihak yang terlibat akan merundingkan fase kedua dan ketiga tanpa ada "jaminan" yang jelas dari Israel atau mediator, kepada Hamas.

"Amerika hanya memberikan janji, bukan jaminan," kata pejabat tersebut.

"Hamas tidak akan menerima ini karena pada dasarnya mereka harus melepaskan sandera sipil hanya untuk mendapatkan penghentian pertempuran selama enam minggu tanpa jaminan gencatan senjata permanen."

Baca Juga: Bocoran Orang Dalam: Netanyahu Sengaja Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas

Ia juga menyoroti usulan tersebut tidak secara tegas menyatakan Israel akan menarik pasukannya dari dua koridor strategis di Gaza, yaitu koridor Philadelphi dan koridor Netzarim.

Israel hanya menawarkan pengurangan kekuatan di koridor Philadelphi, dengan "janji" untuk mundur dari wilayah tersebut.

"Ini tidak bisa kami terima, dan tentu saja Hamas juga tidak," ujar pejabat Mesir itu.




Sumber : Associated Press, Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x