Kompas TV internasional kompas dunia

Beijing Kecam Washington: Isu Ancaman Nuklir China Hanya Dalih untuk Memperluas Arsenal Nuklir AS

Kompas.tv - 21 Agustus 2024, 22:35 WIB
beijing-kecam-washington-isu-ancaman-nuklir-china-hanya-dalih-untuk-memperluas-arsenal-nuklir-as
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, berbicara dalam konferensi pers di Beijing, China, Senin (19/8/2024). (Sumber: AP Photo/Andy Wong)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

BEIJING, KOMPAS.TV - Beijing mengecam arahan Washington untuk pasukannya soal kemungkinan “konfrontasi nuklir terkoordinasi dengan Rusia, China, dan Korea Utara,” seperti dilaporkan media pemerintah China.

“Mereka terus-menerus mengembuskan isu tentang apa yang mereka sebut ancaman nuklir dari China,” ujar Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Rabu (21/8/2024). 

Mao menegaskan tuduhan Amerika Serikat (AS) soal nuklir China “hanya dalih untuk mengalihkan tanggung jawab pelucutan senjata nuklir, memperluas arsenal nuklir mereka, dan mencari keunggulan strategis yang lebih besar.”

Pernyataan ini muncul setelah laporan yang menyebutkan Presiden AS Joe Biden menyetujui dokumen rahasia pada Maret lalu yang mengarahkan pasukan AS untuk bersiap menghadapi potensi "konfrontasi nuklir terkoordinasi melibatkan Rusia, China, dan Korea Utara."

Dokumen yang direvisi setiap empat tahun itu sangat rahasia hingga tidak ada versi elektroniknya.

Hanya sejumlah kecil salinan cetak yang diberikan kepada pejabat keamanan nasional tertentu dan para pemimpin Pentagon, seperti dilaporkan New York Times.

Baca Juga: Biden Setujui Strategi Rahasia untuk Hadapi Ancaman Nuklir dari China, Korea Utara, dan Rusia

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau yang disebut Pentagon, mengatakan senjata nuklir China diperkirakan naik lebih dari tiga kali lipat menjadi 1.500 hulu ledak pada 2035. (Sumber: Straits Times)

New York Times mengatakan, dalam beberapa pidato terbaru, dua pejabat senior AS diizinkan menyentuh perubahan itu sebelum pembaruan yang lebih komprehensif dan tidak rahasia disampaikan kepada Kongres, yang diperkirakan terjadi sebelum masa jabatan Biden berakhir.

Media AS tersebut melaporkan, Pentagon memprediksi dalam sepuluh tahun ke depan, persenjataan nuklir China akan menyaingi ukuran dan keragaman arsenal nuklir AS dan Rusia.

Baca Juga: China Khawatirkan Penempatan Rudal AS di Filipina, Sebut Bisa Ganggu Stabilitas Kawasan

Namun, Mao menegaskan, "Arsenal nuklir China tidak sebanding dengan AS, dan China memiliki kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, serta mempertahankan strategi nuklir yang defensif."

Adapun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett, mengatakan kebijakan nuklir AS diperbarui secara teratur sebagai bagian dari upaya mereka untuk "mengurangi risiko nuklir dan menjaga stabilitas pencegahan.”

"Pemerintahan ini, seperti empat pemerintahan sebelumnya, mengeluarkan Tinjauan Postur Nuklir dan Panduan Perencanaan Penggunaan Senjata Nuklir. Meskipun teks spesifik dari panduan ini bersifat rahasia, keberadaannya tidak dirahasiakan. Panduan yang dikeluarkan awal tahun ini bukanlah respons terhadap entitas, negara, atau ancaman tertentu," ungkapnya.


 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x