TEL AVIV, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina dilaporkan telah meminta izin kepada Israel agar Presiden Palestina Mahmoud Abbas dapat mengunjungi Jalur Gaza dalam waktu dekat.
Hal itu dilaporkan portal berita Israel, Walla, seperti dilansir media Rusia, Sputnik International, Selasa (20/8/2024).
Pada Kamis (15/8/2024) lalu, Abbas mengumumkan tentang niatnya mengunjungi Gaza.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, telah mengirimkan surat resmi kepada Tzachi Hanegbi, kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, terkait permintaan tersebut.
Pihak Palestina meminta agar Abbas bisa memasuki Gaza melalui pos pemeriksaan Israel, bukan lewat pos perbatasan Rafah yang terletak di perbatasan Gaza-Mesir.
Menurut Walla, Abbas berharap Israel menolak permintaan ini sehingga ia dapat menggunakan penolakan tersebut untuk mengkritik Israel di masa depan.
Sebaliknya, jika Israel memberikan izin, hal ini akan dianggap sebagai "kemenangan politik signifikan" bagi Abbas, terutama dalam persaingan dengan Hamas.
Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Putuskan Pergi ke Gaza: meski Risikonya Bertaruh Nyawa
Ini juga bisa menjadi sinyal kemungkinan kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza.
Keputusan mengenai izin ini akan diambil langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tetapi hingga kini belum ada komentar resmi dari kantornya.
Netanyahu sebelumnya menyatakan setelah perang Israel di Gaza berakhir, Israel tidak akan mengizinkan Otoritas Palestina yang bermarkas di Tepi Barat, untuk mengambil alih kekuasaan di Gaza.
Abbas belum pernah mengunjungi Jalur Gaza sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007.
Otoritas Palestina tidak memiliki aktivitas di Gaza kecuali beberapa urusan sipil tertentu.
Menurut Sputnik International, kunjungan terakhir perwakilan Otoritas Palestina ke Gaza terjadi pada 2018, ketika sebuah perangkat peledak menyerang iring-iringan mobil Perdana Menteri Rami Hamdallah.
Sumber : Sputnik International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.