Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Kirim Tim ke Kairo Hari Minggu Lanjutkan Perundingan, Hamas Bantah Kesepakatan Sudah Tercapai

Kompas.tv - 18 Agustus 2024, 02:05 WIB
israel-kirim-tim-ke-kairo-hari-minggu-lanjutkan-perundingan-hamas-bantah-kesepakatan-sudah-tercapai
Seorang wanita meratapi jasad anak dan suaminya yang tewas oleh pemboman tentara Israel di Jalur Gaza, Selasa 5 Desember 2023. Mediator pembicaraan gencatan senjata Perang Gaza hari Jumat, 16/8/2024, menyatakan pembahasan poin perundingan dua hari telah selesai. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

YERUSALEM, KOMPAS TV - Tim negosiasi Israel dijadwalkan berangkat ke Kairo hari Minggu, 18/8/2024, untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Sementara itu Hamas mengeluarkan pernyataan bahwa kesepakatan masih jauh, membantah optimisme presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Channel 12 Israel melaporkan tim tersebut sebelumnya berada di Doha selama dua hari untuk berdiskusi dengan perwakilan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir. Meskipun sebagian anggota tim tetap tinggal di Doha, tidak dijelaskan berapa jumlah mereka dan apa alasan mereka bertahan di sana.

Menurut laporan, tim ini akan melanjutkan perjalanan ke Kairo hari Minggu untuk melanjutkan negosiasi. Setelah pembicaraan di Doha, kantor PM Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan tuntutannya yang selama ini ditolak Hamas, seperti mempertahankan kendali Israel atas wilayah Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir, serta penyeberangan Rafah dengan Mesir.

Seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan hasil dari pembicaraan gencatan senjata Gaza terbaru ini tidak memasukkan komitmen yang sebelumnya disepakati pada 2 Juli, berdasarkan usulan Presiden AS Joe Biden.

Pejabat Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, juga menepis optimisme Presiden Biden yang mengatakan bahwa gencatan senjata Gaza sudah semakin dekat.

"Mengatakan bahwa kita semakin dekat dengan kesepakatan adalah ilusi," ujarnya dalam pernyataan yang dilaporkan Al Jazeera pada Sabtu, 17 Agustus 2024. "Ini bukanlah kesepakatan nyata atau negosiasi sungguhan, melainkan pemaksaan dari Amerika."

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Semakin Dekat, Mediator Mulai Persiapkan Teknis Pelaksanaan

Perempuan Palestina menangis di atas truk saat ia mengevakuasi sekolah yang pernah menjadi tempat berlindungnya, di bagian timur Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 16 Agustus 2024, setelah militer Israel menyebarkan selebaran yang meminta warga sipil untuk mengungsi dari daerah tersebu (Sumber: AP Photo )

Sebelumnya, AS, Mesir, dan Qatar mengeluarkan pernyataan bersama bahwa mereka telah menyampaikan "usulan penghubung" kepada Israel dan Hamas untuk mempersempit perbedaan yang tersisa dan mempercepat pelaksanaan gencatan senjata di Gaza.

Mereka menggambarkan diskusi ini sebagai serius dan konstruktif, dan menambahkan bahwa suasananya cukup positif. Meski begitu, para mediator tidak memberikan rincian lengkap mengenai usulan baru tersebut, namun menegaskan bahwa usulan ini konsisten dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Presiden Biden pada 31 Mei 2024 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2735, yang menyambut baik usulan gencatan senjata di Gaza Biden.

Para tim teknis dari Mesir, Qatar, dan AS akan bekerja selama beberapa hari ke depan untuk menyusun rincian pelaksanaan, termasuk pengaturan untuk bantuan kemanusiaan, serta penanganan sandera dan tahanan.

Di sisi lain, Israel terus melakukan serangan ke Gaza meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera. Serangan yang dimulai sejak Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ini telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina.

Selama lebih dari 10 bulan, serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza. Blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin memperburuk kondisi warga di sana.

Israel bahkan dituduh melakukan genosida di Gaza oleh Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan negara tersebut untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung sebelum kota tersebut diserang pada 6 Mei.




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x