Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Berani Serang Rusia, Pengamat: Ancaman Nuklir Moskow Cuma Mitos

Kompas.tv - 16 Agustus 2024, 02:05 WIB
ukraina-berani-serang-rusia-pengamat-ancaman-nuklir-moskow-cuma-mitos
Tank Ukraina bergerak melewati sebuah mobil yang terbakar di Sumy, daerah Ukraina yang berbatasan dengan Rusia, Rabu (14/8/2024). (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina meluncurkan serangan mengejutkan ke wilayah Kursk, Rusia dan menduduki sebagian wilayah provinsi itu sejak pekan lalu. Serangan ini memaksa Rusia mengevakuasi sekitar 132.000 penduduk per Kamis (15/8/2024).

Kalangan pengamat menyebut terdapat beberapa motif yang mungkin melatari keputusan Ukraina menyerang Rusia. Secara politis, serangan ini dinilai dapat menaikkan daya tawar Ukraina jika memasuki perundingan gencatan senjata dengan Rusia.

Serangan ke Kursk juga disebut dapat menjadi pesan ke sekutu-sekutu Ukraina di Barat agar tidak ragu-ragu menghadapi Rusia. Barat dinilai terlalu takut dengan ancaman nuklir Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Ukraina Duduki Rusia: Buka Kantor Pemerintah di Kursk, Klaim Rebut 1.150 Kilometer Persegi Wilayah

Profesor ilmu politik di National University of Kyiv-Mohyla Academy, Taras Kuzio menyebut serangan Ukraina ke Kursk membuktikan bahwa serangan ke Rusia tidak akan memicu eskalasi nuklir.

"Itu (ancaman nuklir Rusia) adalah mitos dan militer Ukraina yang berpengalaman tempur tetaplah sebuah pasukan yang tangguh," kata Kuzio dikutip Associated Press.

Secara strategis, wilayah Rusia yang diserang Ukraina tidak memiliki nilai ekonomis yang signifikan. Namun, serangan ini dinilai dapat mengalihkan sebagian sumber daya Rusia di front tempur Ukraina yang merentang lebih dari 1.000 km.

"Terdapat sejumlah infrastruktur gas yang penting di area tersebut (Kursk), tetapi kegunaannya kemungkinan akan terbatas selain menjadi keping tawaran yang kecil. Ukraina juga memotong sebuah jalur kereta dari Lgov ke Belgorod," kata peneliti di Black Bird Group, Pasi Paroinen.

Pakar militer Ukraina, Konstantin Mashovets menilai serangan Ukraina ke Kursk berupaya mengalihkan pasukan Rusia yang menggempur front Kharkiv. Sejumlah unit pasukan Rusia pun dilaporkan telah dipindahkan dari front Kharkiv usai serangan ini.

Pemerintah Ukraina dilaporkan tidak berencana menduduki Kursk secara permanen. Namun, Kiev dinilai mungkin membuat kawasan penyangga di Kursk yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Baca Juga: London Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Buatan Inggris pada Serangan di Kursk, Situasi Makin Panas


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x