NEW YORK, KOMPAS.TV - Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour memperingatkan bahwa pewajaran genosida, pelaparan masyarakat Palestina, dan pemerkosaan telah menjadi ideologi arus utama di Israel.
Hal tersebut disampaikan Mansour dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB, Selasa (13/8/2024).
Mansour menyebut Israel menjustifikasi kejahatan terhadap kemanusiaan di Palestina dengan sejarah Holocaust.
Kata dia, alih-alih menggunakan persekusi yang dilakukan Nazi terhadap warga Yahudi sebagai pengingat, Israel justru menggunakannya sebagai justifikasi.
Baca Juga: Menteri dan Massa Israel Dukung Hak Memerkosa Tahanan Palestina, Tersangka Sodomi Dibebaskan
"Sesuatu yang mengerikan terjadi di Israel, sesuatu yang membuat justifikasi genosida, kelaparan, dan pemerkosaan beramai-ramai menjadi ideologi arus utama," kata Mansour, dikutip Al Jazeera.
Utusan Palestina itu juga mengingatkan, Israel telah berulang kali mengabaikan Dewan Keamanan PBB terkait serangan ke Jalur Gaza.
Israel juga menolak menaati perintah Mahmakah Internasional (ICJ) soal operasi militer tersebut.
"Israel tidak peduli dengan kecamanmu. Mereka juga mengabaikan resolusi-resolusimu. Mereka bahkan tak mau mendengar debat-debat kalian. Israel adalah negara berbahaya dengan pemerintahan membusuk karena impunitas tak terkendali yang mereka nikmati sejauh ini," kata Mansour.
Baca Juga: PBB Sebut Israel Lancarkan 21 Serangan ke Sekolah-Sekolah di Gaza, Tewaskan 274 Orang
Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat usai serangan Israel ke sekolah Al-Tabi'in di Kota Gaza pada Sabtu (10/8/2024) yang membunuh sekitar 100 orang. Sesi rapat darurat ini diminta oleh Aljazair.
Israel belakangan ini kembali menuai kecaman internasional usai serangan ke Al-Tabi'in yang dipenuhi pengungsi. Rudal Israel menyerang ketika para pengungsi sedang melaksanakan salat subuh.
Otoritas Israel mengeklaim pihaknya menyasar milisi Hamas dan Jihad Islam dalam serangan tersebut. Namun, Hamas membantah tuduhan bahwa milisinya beroperasi di Al-Tabi'in.
Selain itu, bocornya rekaman sekelompok tentara Israel memperkosa tawanan Palestina secara beramai-ramai di kamp tahanan Sde Teiman juga menuai kecaman.
Berbagai pihak pun menyorot langkah sejumlah politikus dan sebagian masyarakat Israel yang justru mendukung para terduga pelaku pemerkosaan.
Baca Juga: AS Kembali Jual Senjata Senilai Rp300 Triliun ke Israel, Jet F-15, Rudal dan Amunisi Canggih
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.