KYIV, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Ukraina menegaskan Kiev tidak memiliki niat untuk menguasai wilayah Kursk, Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, menegaskan operasi negaranya ke wilayah Rusia dilakukan semata-mata untuk melindungi Ukraina dari serangan jarak jauh yang diluncurkan dari Kursk.
“Ukraina tidak tertarik untuk mengambil alih wilayah Kursk. Kami ingin melindungi nyawa rakyat kami,” kata Tykhyi, seperti dilansir Associated Press, Rabu (14/8/2024).
Tykhyi mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk menggunakan rudal antipesawat, artileri, mortir, drone, 255 bom luncur, dan lebih dari 100 rudal lainnya.
“Tujuan operasi ini adalah untuk melindungi nyawa anak-anak kami dan menjaga wilayah Ukraina dari serangan Rusia,” tambahnya.
Komandan militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, dalam sebuah video yang diunggah ke kanal Telegram milik Presiden Volodymyr Zelenskyy, Selasa (13/8/2024), menyatakan pasukan Ukraina kini telah menguasai 74 permukiman di wilayah Kursk.
Ia menambahkan, dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina telah berhasil merebut sekitar 40 kilometer persegi wilayah baru.
“Pertempuran terus berlangsung di sepanjang garis depan. Meskipun intensitas pertempuran sangat tinggi, situasi tetap terkendali,” ujarnya.
Baca Juga: Putin Tutup Pintu Dialog, Tuding Serangan Ukraina ke Kursk Sengaja Sasar Warga Sipil
Negara-negara Barat menyatakan dukungan mereka terhadap hak Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk dengan melancarkan serangan lintas perbatasan.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan dukungannya terhadap operasi Ukraina, meskipun ia menegaskan Kiev tidak berkonsultasi dengannya terlebih dahulu.
“Tindakan militer Rusia di Ukraina memiliki ciri-ciri genosida dan kejahatan tidak manusiawi. Ukraina memiliki hak penuh untuk berperang dengan cara yang paling efektif untuk melumpuhkan niat agresif Rusia,” ujar Tusk.
Di tengah operasi lintas perbatasan yang dilancarkan Ukraina, pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di Ukraina bagian timur.
Staf Umum Militer Ukraina menyebutkan dalam 24 jam terakhir, pasukan Rusia melancarkan 52 serangan di wilayah Pokrovsk, sebuah kota di wilayah Donetsk yang dekat dengan garis depan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.