WASHINGTON, KOMPAS TV - Amerika Serikat kembali menyetujui penjualan senjata senilai $20 miliar atau sekitar Rp300 triliun kepada Israel.
Penjualan ini mencakup puluhan jet tempur dan rudal canggih, seperti diumumkan oleh Departemen Luar Negeri AS hari Selasa, 13 Agustus 2024.
Kongres AS telah diberitahu tentang penjualan ini, yang termasuk lebih dari 50 jet tempur F-15, Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Lanjutan (AMRAAM), amunisi tank kaliber 120 mm, mortir berdaya ledak tinggi, dan kendaraan taktis.
Penjualan ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Israel mungkin akan terlibat dalam perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Namun, senjata-senjata ini tidak akan segera dikirim ke Israel. Proses produksi dan pengiriman bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sistem persenjataan pertama dari kontrak ini baru diperkirakan akan dikirim pada tahun 2026, dan sebagian besar kontrak akan selesai pada tahun 2029.
Baca Juga: AS Dilaporkan Diam-Diam Setujui Penjualan Senjata dan Amunisi Canggih ke Israel
"Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap. Penjualan yang diusulkan ini sejalan dengan tujuan-tujuan tersebut," ujar Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan resminya.
Pemerintahan Biden harus menyeimbangkan dukungannya yang berkelanjutan untuk Israel dengan seruan yang semakin meningkat dari anggota parlemen dan masyarakat AS untuk mengurangi dukungan militer karena tingginya jumlah korban sipil di Gaza.
Sebagai tanggapan, AS sempat menunda pengiriman amunisi udara ke darat dengan hulu ledak hampir 1 ton di tengah berlanjutnya serangan udara Israel di daerah-daerah padat penduduk di Gaza.
Kontrak ini juga mencakup penjualan 50 pesawat baru yang akan diproduksi oleh Boeing, serta paket peningkatan untuk memodernisasi armada F-15 Israel yang sudah ada.
Peningkatan ini termasuk pemasangan mesin dan radar baru serta berbagai upgrade lainnya.
Jet-jet tempur ini adalah bagian terbesar dari penjualan senjata senilai Rp300 triliun, dengan pengiriman pertama diperkirakan baru akan dilakukan pada tahun 2029.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.