KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akhirnya mengakui pasukannya meluncurkan operasi militer di Oblast (daerah setingkat provinsi) Kursk, Rusia.
Pasukan Ukraina dilaporkan menyerang wilayah perbatasan ini sejak Selasa (6/8/2024).
Pertempuran antara pasukan Ukraina dan pasukan Rusia di Kursk dilaporkan masih berlangsung hingga hari keenam, Minggu (11/8).
Pasukan Rusia dilaporkan sempat kewalahan sebelum bantuan datang untuk mempertahankan wilayah di bagian barat daya negara itu.
Baca Juga: Pasukan Ukraina Menyerbu, Rusia Umumkan Status Darurat di Kursk
Zelenskyy mengaku telah mendiskusikan operasi miiter tersebut dengan panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi.
Dia berjanji akan mengembalikan "keadilan" usai Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
"Hari ini, saya menerima sejumlah laporan dari panglima, Syrskyi, terkait pertempuran garis depan dan tindakan kami untuk mendorong perang ke wilayah agresor," kata Zelenskyy, Sabtu (10/8/2024), dikutip Al Jazeera.
"Ukraina membuktikan bahwa bisa mengembalikan keadilan dan memastikan tekanan yang dibutuhkan terhadap agresor."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengutuk serangan Ukraina tersebut.
Zakharova menegaskan pihaknya akan mengganjar Ukraina dengan "respons tegas."
"Kami mengutuk keras aksi teroris barbar ini yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil, membunuh dan mengintimidasi warga sipil," katanya, Minggu.
Di tengah operasi militer di Kursk, Rusia dilaporkan kembali menyerang Kiev pada Minggu. Rusia dilaporkan mengirim serangan drone yang menewaskan dua warga sipil di Kiev.
Baca Juga: Ukraina Luncurkan Serangan Mengejutkan ke Wilayah Kursk Rusia, Pertempuran Besar Terjadi
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.