WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah roket China hancur di orbit bumi dan akhirnya menciptakan awan penuh puing yang terdiri dari ratusan kepingan roket.
Sebuah roket Long March 6A diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan, Selasa (6/8/2024), yang membawa 18 satelit G60 di orbit, dan dikabarkan hancur di orbit bawah bumi.
Hal itu menandai penerapan pertama Konstelasi Seribu Layar milik grup Teknologi Satelit Shanghai Spacecom.
Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Pesawat Jatuh yang Tewaskan 61 Orang di Brasil
Mega Konstelasi satelit China dari Spacecom akan mencakup 1.296 satelit, dan ada rencana untuk memperluas kapasitas menjadi sekitar 14.000 untuk menyaingi satelit Starlink Space X.
Adalah Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), cabang dari Departemen Pertahanan AS, yang pada Kamis (8/8/2024) mengonfirmasikan hancurnya roket di orbit bawah bumi.
“USSPACECOM telah mengobservasi tak adanya ancaman langsung dan terus melakukan penilaian konjungsi rutin untuk mendukung keselamatan dan keberlanjutan domain luar angkasa,” tutur juru bicara Komando Angkasa AS dikutip dari CNN Internasional.
Komando Angkasa AS menegaskan akan melanjutkan mengawasi serpihan dari roket tersebut dan akan memberikan informasi ke NASA.
“Tak ada ancaman langsung ke pusat pengamatan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebagai hasil dari kehancuran itu,” kata Pejabat Hubungan Masyarakat NASA Rob Margetta.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.