TEL AVIV, KOMPAS.TV – Israel menyatakan akan menghabisi Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas yang ditudingnya menjadi otak di balik serangan pada 7 Oktober.
Seperti yang diketahui, Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin Hamas setelah pendahulunya, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Iran dan Hamas menuding Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Sementara Israel tidak secara terbuka membantah maupun mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.
Namun, The Washington Post pada Rabu (7/8/2024) melaporkan, Israel mengaku membunuh Haniyeh kepada Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan berang setelah mendengar pengakuan tersebut.
Baca Juga: The Washington Post: Israel Mengaku Bunuh Ismail Haniyeh kepada AS, Gedung Putih Murka
Kematian Haniyeh meningkatkan kekhawatiran di Timur Tengah di mana Israel berpotensi mendapatkan serangan balasan dari Iran.
Meski begitu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan siap menghadapi segala ancaman baik secara defensif maupun ofensif.
Di hadapan rekrutan baru militer pada Rabu, Netanyahu menekankan Israel akan mempertahankan diri dengan tegas.
"Kami siap bertahan dan menyerang," ujar Netanyahu, dikutip dari Al Arabiya.
Sementara Kepala Staf Angkatan Darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi menyatakan akan memburu Sinwar.
"Kami akan menemukan dan menyerangnya. Hamas akan dipaksa untuk mencari pemimpin baru," katanya.
Sumber : Al Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.