TEHERAN, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah mulai mengirimkan peralatan pertahanan udara dan radar canggih ke Iran di tengah rencana serangan balasan ke Israel usai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu (31/7/2024) lalu.
Hal itu dilaporkan The New York Times pada Senin (5/8/2024) yang mengutip sumber-sumber tanpa nama.
The Times of Israel melaporkan, dua pejabat Iran telah mengonfirmasi kepada The New York Times bahwa Teheran meminta sistem pertahanan udara kepada Rusia dan pengirimannya pun telah dimulai.
Laporan itu diterbitkan seiring dengan kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu ke Teheran.
Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan tekadnya untuk memperluas hubungan strategis dengan Rusia.
Dalam pertemuan dengan Shoigu pada Senin, Pezeshkian menegaskan pentingnya dukungan Rusia selama masa-masa sulit yang dihadapi Iran.
"Kami percaya bahwa era unilateralisme oleh kekuatan-kekuatan tertentu, termasuk Amerika Serikat, telah berakhir," kata Pezeshkian dalam pertemuan dengan Shoigu, dikutip dari Press TV.
"Keterpaduan posisi dan kolaborasi antara Iran dan Rusia dalam mempromosikan dunia yang multipolar akan meningkatkan keamanan dan perdamaian global."
Dia juga mengungkapkan pentingnya mempercepat implementasi kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai antara kedua negara.
Baca Juga: Wakil Menlu Rusia: Jam Kiamat Menunjukkan 2 Menit Menuju Tengah Malam
Sumber : The Times of Israel/Press TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.