BERLIN, KOMPAS.TV – Pemerintah Jerman dilaporkan sedang menyiapkan rencana evakuasi massal warga negaranya dari kawasan Timur Tengah, khususnya dari Lebanon, di tengah kekhawatiran meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran, serta kelompok Hizbullah di Lebanon.
"Kami sangat mengkhawatirkan kondisi warga Jerman di Lebanon," ujar Sebastian Fischer, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, dalam keterangan pers di Berlin, seperti dilansir Anadolu, Senin (5/8/2024).
"Kami mendesak warga Jerman untuk meninggalkan Lebanon selagi masih ada waktu," tambahnya.
Langkah evakuasi dilakukan menyusul laporan intelijen yang mengindikasikan potensi serangan balasan Iran terhadap Israel yang mungkin terjadi dalam pekan ini.
Potensi serangan balasan itu muncul usai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.
Iran dan Hamas menyatakan Israel sebagai pelaku. Sedangkan Israel tidak mengonfirmasi maupun membantah tudingan tersebut.
Majalah berita Jerman, Der Spiegel, Senin, melaporkan militer negara tersebut, Bundeswehr, tengah mempersiapkan operasi evakuasi besar-besaran.
Angkatan Udara Jerman dilaporkan telah menyiapkan armada kecil pesawat angkut A400M yang akan membawa warga Jerman dari Beirut menuju Siprus.
Di lapangan, suasana di Bandar Udara Internasional Rafik Hariri di Beirut mulai dipadati warga asing yang berusaha meninggalkan Lebanon.
Menurut laporan wartawan Al Jazeera, Ali Hashem, dari bandara tersebut, Selasa (6/8/2024), banyak orang yang menunggu hingga 16 jam lebih akibat penundaan penerbangan.
Baca Juga: Hizbullah-Israel Makin Tegang, AS Serukan Warganya di Lebanon Segera Pergi Secepat Mungkin
Kondisi itu menggambarkan betapa mendesaknya situasi dan upaya negara-negara asing untuk mengevakuasi warganya sebelum eskalasi konflik semakin memburuk.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Turki, dan Kuwait telah mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk segera meninggalkan Lebanon.
Pemerintah Jerman dilaporkan menyediakan beberapa pesawat untuk mengevakuasi warganya. Sementara pemerintah Yordania juga telah mengirimkan tiga pesawat untuk mengevakuasi warga negaranya.
Selain warga asing, bandara juga dipenuhi oleh warga Lebanon yang sedang pulang kampung untuk liburan musim panas dan ingin kembali ke negara tempat mereka tinggal sebelum situasi semakin memburuk.
Laporan Der Spiegel menyebutkan para analis yakin Hizbullah akan melancarkan serangan besar-besaran ke Israel usai pembunuhan terhadap salah satu pemimpinnya, Fuad Shukr, di Beirut oleh Israel pada 30 Juli lalu.
Jika hal itu terjadi, diperkirakan akan membuat situasi keamanan di Timur Tengah semakin tidak terkendali.
Baca Juga: Kata Pemimpin Hizbullah Usai Komandan Militernya Dibunuh Israel, Perang Bakal Segera Terjadi?
Sumber : Anadolu/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.