Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Rusuh usai Penikaman yang Tewaskan 3 Anak, Dipicu Ujaran Kebencian Online terhadap Imigran

Kompas.tv - 1 Agustus 2024, 17:01 WIB
inggris-rusuh-usai-penikaman-yang-tewaskan-3-anak-dipicu-ujaran-kebencian-online-terhadap-imigran
Anggota kepolisian menonton sebuah mobil polisi yang dibakar massa di Hartlepool, Inggris dalam aksi kerusuhan usai insiden penikaman anak-anak di kelas tari, Rabu (31/7/2024). (Sumber: Owen Humphreys/PA via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris Raya diterpa kerusuhan usai penikaman yang menewaskan tiga anak-anak di sebuah kelas tari di Souhtport, Senin (29/7/2024) lalu. Kerusuhan dilaporkan terjadi seiring maraknya ujaran kebencian yang beredar di media sosial usai penikaman tersebut.

Untuk meredakan situasi, Perdana Menteri Inggris Raya Keir Starmer memanggil kepala kepolisian untuk rapat darurat pada Kamis (1/8). Starmer ingin pihak-pihak yang menyebabkan kerusuhan dihukum.

Kantor Starmer merilis pernyataan bahwa sang Perdana Menteri itu akan menegaskan ke kepolisian bahwa "meskipun hak protes damai harus dilindungi penuh, dia akan mempertegas bahwa kriminal yang memanfaatkan hak tersebut untuk menyebarkan kebencian dan melakukan tindak kekerasan akan menghadapi kekuatan penuh dari hukum."

Baca Juga: Israel dan Hizbullah di Ambang Perang, Menlu Inggris Desak Warganya Tinggalkan Lebanon

Serangan penikaman di Southport diketahui menewaskan tiga anak berusa 7, 6, dan 9 tahun serta melukai delapan anak-anak dan dua orang dewasa. Sebagian korban masih dalam kondisi kritis.

Polisi mengumumkan bahwa pelaku berusia 17 tahun dan dijerat dengan tiga tuduhan pembunuhan dan 10 percobaan pembunuhan. Identitas pelaku tidak diungkapkan karena masih di bawah usia legal.

Sejumlah kalangan sayap kanan menuduh pelaku adalah imigran dan diduga terpengaruh misinformasi daring mengenai identitas pelaku. Namun, pihak kepolisian menegaskan pelaku lahir di Inggris Raya.

Aktivis-aktivis sayap kanan pun mengeklaim mengetahui identitas pelaku dan menyebarkan nama berbahasa Arab. Polisi menyebut klaim tersebut tidak benar.

Pada Selasa (30/7) malam waktu setempat, kerusuhan pecah di Southport usai massa mengepung sebuah masjid untuk demonstrasi. Pelaku kerusuhan melempari polisi dengan batu bata dan botol, menjarah sebuah toko, serta membakar tempat sampah dan kendaraan.

Kerusuhan juga pecah di dekat kantor Perdana Menteri Inggris Raya di London. Massa terlibat bentrok dengan kepolisian dekat kantor Keir Starmer pada Rabu (31/7).

Di Hartlepool, polisi dilempari botol dan telur dan sebuah mobil polisi dibakar massa. Kerusuhan berskala lebih kecil dilaporkan terjadi di Manchester.

Kepolisian Metropolitan London melaporkan lebih dari 100 orang telah ditangkap sehubungan kerusuhan. 

Anggota parlemen asal Souhtport, Patrick Hurley menyesalkan kerusuhan yang terjadi usai serangan penikaman. Hurley menyebut kerusuhan terjadi karena "propaganda dan kebohongan" yang disebarkan di media sosial.

"Misinformasi ini tidak hanya eksis di peramban internet dan di ponsel orang-orang. Itu berdampak di dunia nyata," kata Hurley dikutip Associated Press.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kerusuhan Bangladesh yang Tewaskan 100 Orang, Berawal dari Protes Kuota CPNS


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x