BANGKOK, KOMPAS.TV – Sebanyak 28 anjing yang ditemukan terkunci di sebuah rumah di Bangkok tanpa makanan selama berhari-hari setelah pemiliknya meninggal dunia akhirnya diselamatkan oleh yayasan dan petugas, Sabtu (27/7/2024).
Polisi mengatakan anjing-anjing tersebut kemungkinan bertahan hidup dengan memakan kaki kiri pemiliknya, Attapol Charoenpithak, 62 tahun, yang ditemukan tewas di kamar tidurnya di lantai dua rumahnya di distrik Khlong Sam Wa, Bangkok, pada Sabtu siang (27/7).
Tetangga Attapol, Sompong Phasuksri, 53 tahun, melaporkan kepada polisi setelah melihat mobil Attapol terparkir di depan rumahnya selama sekitar seminggu.
Sompong mengatakan kepada polisi bahwa Attapol biasanya mengendarai mobilnya ke pasar setempat setiap hari. Ia mencoba membunyikan bel rumah Attapol, namun tidak ada respons meskipun lampu rumah menyala.
Ketika polisi masuk bersama petugas dari Yayasan Ruamkatanyu, mereka menemukan rumah tersebut penuh sampah dan kotoran anjing.
Attapol diketahui memiliki penyakit komorbid, termasuk diabetes dan hipertensi. Jenazahnya dikirim ke Rumah Sakit Umum Polisi untuk diautopsi.
Polisi kemudian memanggil Yayasan The Voice milik model fesyen Chonlada Mekratree untuk menyelamatkan anjing-anjing tersebut. Dilaporkan bahwa sebelumnya pemilik telah menyetujui untuk menyerahkan semua anjingnya kepada yayasan setelah kematiannya.
Baca Juga: Militer Israel Lepaskan Anjing untuk Serang Tahanan Palestina, PBB Berang
Supawadee Srithassanakarn, seorang pejabat yayasan, memimpin tim dokter hewan untuk menyelamatkan anjing-anjing tersebut. Mereka menemukan 28 anjing chihuahua dan shih tzu. Dua di antaranya sangat lemah karena malnutrisi.
Supawadee mengatakan Attapol setuju untuk menyerahkan anjing-anjing tersebut kepada yayasan setelah mendapat keluhan dari masyarakat.
Pada tahun 2017, Attapol terlihat mengendarai truk pikap dengan banyak anjing di dalam kandang di belakang kendaraan di bawah terik matahari, kata Supawadee.
Sejak itu, yayasan memantau Attapol karena khawatir akan keselamatan anjing-anjing tersebut. Pada tahun 2021, seorang dokter hewan yang merawat anjing-anjing Attapol memberitahu yayasan bahwa anjing-anjing tersebut secara bertahap mati setiap minggu.
Pada tahun itu, Attapol memiliki 46 anjing dan yayasan masuk ke rumahnya dan membawa 20 dari mereka untuk disterilkan.
Attapol marah dan mengajukan keluhan kepada polisi, menuduh yayasan menerobos rumahnya dan menuntut pengembalian 20 anjingnya.
Yayasan setuju untuk mengembalikan 20 anjing yang sudah disterilkan kepada Attapol, yang setuju untuk menyerahkan semua anjingnya kepada yayasan setelah kematiannya.
Yayasan mengatakan jika ada yang ingin mengadopsi salah satu anjing yang diselamatkan, mereka dapat menghubungi yayasan.
Sumber : Straits Times/ The Nation
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.